The Valuation of the Future
Once, when I was in the Prof. Emil Salim lecturing about Economics of Natural Resources and Environment, I learned about how we value the future generations with the actions and policies that we execute in the present time. The professor said that we have to value more about the future. That's why, when conducting a natural resources and environment related policies, we conducted high Discount Rate on the calculation as a symbol that preserving more is important (for future generation).
With the knowledge he shared to me, I began to think about this fuel prce decision. Can we said that this policy put a high value on the future? I think not. Cuz, in my opinion, this policy is only targetting on Short Term Benefit.
Let's see the cost of this policy. By reducing the fuel price, people began to consume more and slowly become comsumptive. What is the implications? Due to the increasing consumption of fuel, the first thing is an increasing volume of polution. The usage of fuel will exhaust air pollution with the form of Carbon Monoxide (CO). With this increasing usage, the volume of CO in the air will eventually increase.
The second implication is that there will be no incentives for inventing new resources of energy. People will think that oil is still the most economical fuel in Indonesia. Then, people will feel comfort witht he usage of oil fuel and stop thinking about alternative resources of energy. This has been proven fot about 60 years in Indonesia. Due to the subsidy of oil fuel since the New Order era, we haven't promote any invention of alternative energies like geothermal, wind, water, etc. We have to learn that oil is not that cheap. Oil is a non-renewable resources and its supply in this motherearth has begun to depleting slowly.
I once sent a message to Prof. Sri-Edi Swasono about this problem. The professor said that we shouldn't reduce the price of oil fuel, but we have to promote invention or allocated the subsidy to another sector. Yes, I agree! Now, imagine if the subsidy from oil fuel is allocated to the education sector. If that happened, the 20% bugdet of education development would have been achieved. Or maybe we can allocate it to health sector. We are still lack of health service in Indonesia, especially outside the Java island. We can allocate it to build new hospital or to promote the production of generic medicines.
Now, if the government planned to promote real sector, why don't we just allocate the subsidy of oil fuel to the production sector. We must not play a self-targetted subsidy for oil fuel since the fuel will eventually used for consumption (and the worse one is that these consumptions were done by rich, not poor people), not for production sector. The government must state that this subsidy is especially for producers not consumers. Therefore, the government can still promote real sector.
Those are the proofs that reducing oil fuel price is not a wise desicion especially for future generation. By reducing the price, the government have made people consumptive, creating a deeper danger of Oil Crisis, and then reducing the motivation of inventing new resources of energy for future generation.
I fear that this desicion were made for political actions. From what I've learnt from FEUI, politicians tend to conduct short term benefit based policy since the benefit can be felt in present time to promote their political conditions. Indonesia is going to face an election in the near future. Taking a such a policy will give the government a good credit from the people. Therefore, they can strengthen their political conditions.
We must not let this happens. We have to think for long term benefits. We have to value more about the future. Therefore, we must not easily reduce the price of oil fuel just because the world oil price began to reduce. We must be careful with or decisions about energy since energy is the blood of our life, especially in this era of electricity. We don't wat to return to Stone Age just because we don't have enough energy to use for daily activities. Therefore, VALUE MORE ABOUT THE FUTURE!
Smile eternally,
Wirapati
The Power of First Time
Bushido
Pyrokinesis
What-a-Wacky-Wednesday!! [WWW]
Pagi hari dimulai seperti byasa tak ada perubahan. Kehidupan berjalan normal dengan makan pagi, mandi dan kegiatan rutin lainnya. Tak ada yang menyangka bahwa hari ini akan menjadi super ajaib dan mengesankan. Sama sekali tak ada tanda2 bakal seperti ini. Bahkan horoscope tidak memprediksikannya. Weton tidak menuliskannya di kitabnya. Primbon juga gak menyangka. Gak tau deh apakah Mama Lorentz sempet kepikiran apa gak.
Jam 10 Pagi gw pergi ke kampus dengan misi mengerjakan tugas Ekonomi Kemiskinan (duh namanya menyayat hati banget ya?), Gw akhirnya tiba jam 10 lewat dikit (setengah jam tuh dikit ya?). Dan pada saat gw tiba di FEUI, gw sudah memperkirakan hal ini akan terjadi. PARKIRAN FEUI PENUH!! Itulah kenapa gw benci dateng ke FE di jam2 nanggung. Walaupun tahu pasti gak dapet, gw tetep membawa mobil gw ke parkiran KaFe di belakang yg super pewe dan adem punya. Pucuk Dicinta Ulam Tiba! Ternyata ada satu parkiran kosong di Kafe. Langsung aja gw dekati dan ambil ancang2 parkir. Satu kali mundur, maju, dua kali mundur, maju lagi, tiga kali mundur, maju lagi,...., sembilan kali mundur, masyaallah! Sempit bange space yang tersedia! Padahal mobil gw gak sepanjang Uchal (Ini ambigu! Apakah mobil gw sepnajng badan uchal ato mobilnya uchal?) tapi tetep gak muat! Gw tinggalkanlah parkiran biadab itu dan memutar ke depan. Gak dapet juga!!! Dengan penuh harapan gw balik lagi ke parkiran favorit gw. Dan menemukan space yg gw masuki dengan susah payah sudah ditempati. Koq BISA!?? Yaiyalah mobilnya Karimun!!
Setelah bersusah payah nyari parkit dapetlah di sebelah Pertamina Hall deket Jembatan Teksas. Gw pun berjalan ke tempat terpewe seumur hidup yaitu Ruang Emix. Di sana sudah tersedia Uchal dan Icha yang sedang melihat trailer Twilight. Hmm... Trailernya menggiurkan. Tak lama2 (alias lama banget) Happy pun tiba. Rencana awal kami untuk mengerjakan tugas Emisk pun dimulai. Dan kami bingung. Pekerjaan kami membutuhkan software bernama STATA yang super tidak user friendly (Ya Tuhan kalau engkau melahirkanku kembali, jadikan aku seorang Programmer yang bisa membuat program aplikasi statistik yang super user friendly). Berjam2 kami berkutat dan program itu super gak friendly. Akhirnya pekerjaan dipending karena waktu sudah hampir habis.
Kemudian Taufik, senior gw anak IE 2005, yang sedari tadi bermain Spore di komputer Emix (atas nama Uchal karena itu komputer dya) mengajak gw untuk mengambil kartu Magic! The Gathering yang sudah dya janjikan ke gw! Waw! Senangnya! Gw pun dapet kartu segepok penuh (lebih kale). Dengan ini gw bisa bikin deck baru. Dari dulu gw memang menyukai Trading Card Game yang mengasah otak. Taufik memperkenalkan gw dengan permainan bernama Magic! The Gathering ini.
Setelah itu, kami pun luntang lantung gak jelas arah dan tujuannya. Akhirnya pada jam 4 di mana kami diusir dari ruangan karena mau dikunci, kamipun ke ruang KANOPI untuk belajar Internasional Lanjutan (Interla). Taufik si jenius mulai mengajarkan kami. Dua chapter terpenuhi! Luar biasa! Jam 6 kegiatan pun berakhir dan dilanjutkan dengan... sebelum itu gw boker dulu krn dari siang gak sempet. Setelah itu, gw, Uchal dan Riko memutuskan untuk makan malem sebelum melanjutkan belajar. Pergilah kami ke Mie Rasa di Kutek.
Mie Rasa... Kedai favorit gw si deluruh dunia!!! Sumpah! Keren banget nih kedai. Buat gw, HARGA ALHAMDULILLAH, PORSI MASYAALLAH!!! Alias, harganya murah, kenyangnya ampe eneg. Parah dehh. Gw makan segitu banyaknya aja (gak usah nanya seberapa banyak, pokoke cukup buat satu pleton angkatan darat makand dehh) cuma abis 11rb. Di mana klo makan di Kafe, cuma Dapet MU+es teh manis cemonk. Sambil makan, temen gw Radhi yang baru saja tiba minta diajarin ESDM. Mumpung masih inget gw ajarin lah semampu gw.
Selesai dari makan, gw Uchal dan Riko niatnya pengen belajar di kostan Riko yang berAC. Tapi, mempertimbangkan jauhnya kosan Riko dan WCnya yang jongkok (di mana gw lagi super kebelet boker saat itu) akhirnya kami memutuskan untuk belajar di kosan Radhi aja. Karena Radhi masih mesen makan, kami pun duluan ke rumah radhi setelah dikasih kunci kosannya radhi. Sampe di rumah radhi, barulah yang terbodoh dimulai!
Riko: Gw gak tau lohh kamarnya Radhi..
Roy: Uda ikut gw aja. masih inget!
Uchal: Uda lama gw gak ke sini, terakhir pas belajar statistik.
(sampailah di depan pintu flatnya Radhi)
Roy: Kuncinya yang mana ya?
Uchal: Yaelah cobain aja satu2!
Roy: Ini yang kecil gak bisa. Gak mungkin yang saunya lagi. Lebih gedhe dya.
Riko: Ahh, gak mungkin.
Uchal: Coba sini. (Berusaha memutar kunci sambil menekan pintu)
Roy: Tuhkan masih gak bisa,
Uchal: Coba sambil gw turunin kenopnya. (Menekan kenop)
Roy: Wah masih gak bis...
(Terdengar bunyi pintu kebuka) Krriiieeett..
Kemudian pintu di depan mata kami terbuka begitu saja tanpa ada suara kunci yang terbuka. Tanpa ada mantra terucap. Tak dijemput, tak diantar. Ternyata... Pintunya sejak awal tidak dikunci. Tanpa buang2 waktu kamu langsung masuk ke dalam tanpa pandang bulu. Orang2 kosan di ruang tengah mungkin dari tadi uda ngelyatin sambil bingung nih orang ngapain sih. Bahkan berdasarkan spekulasi Riko, salah satu dari mereka uda ada yg gemes sambil meneriakkan dukungan untuk langsung membuka pintunya, tapi dalam hati. Uda di kosan orang, bikin malu lagi.
Setelah kejadian bodoh tadi, gw langsung berkunjung ke WCnya Radhi yang duduk itu. Nyaman banget. Dari dulu gw uda ngidam buat ngekos di kosan ini. Gak tau kenapa sampe sekarang gak kesampean. Setengah jam kemudian Radhi pun tiba. Radhi nyampe, dya nanya2 lagi tentang ESDM. Sambil ngelayanin pertanyaan Radhi, tiba2 terdengar suara2 aneh dari dalam kamar. Satu per satu kami tertarik masuk ke dalam. Ternyata temen gw, Kunam, lagi nonton film super tolol plesetannya Lionmaru (tapi yang diplesetin cuma subtitlenya doank). Walopun yg diplesetin subtitlenya doank, tapi sumpah lucu banget.
Ada satu adegan yang mengesankan buat gw, di mana ada 2 orang pingsan yang digantung kebalik sama musuhnya di pohon. Trus jagoannya dateng dan ngomong bahasa Jepang. Subtitlenya:
Jagoan Cewe: Apa itu?
Jagoan Kecil: Sedang apa mereka begelantungan di sana.
Jagoan Cowo: Biar saja mereka memang senang Hang Out (bergelantungan di luar)..
Sumpah itu baru sebagian kecilnya doank. Sepanjang film gw cuma bisa ngakak doank. Kocak banget. Samp gak bisa napas, dada sesek. Di tengah2 para anak kosan yg lg blajar kita ketawanya kenceng banget. Uda numpang gak tau malu!
Akhirnya berakhir juga hari yang panjang ini.Gw pun pulang dan dengan lelah menyetir pulang dengan masih menyisakan kekocakan hari ini dalam catatan kehidupan gw.
Smile Eternally,
Wirapati
Chatting yang Bermutu bersama Aldi
Nah, yang gw lakukan bersama sahabat gw yang bernama Aldi Riza Fakhri atau Aldi agak sedikit berbeda. Kami tidak bergosip, curhat (seperti yg biasa gw lakukan) atau pun bergunjing. Yang kami lakukan sangat sederhana. Yaitu, mendiskusikan kondisi perekenomian dunia. Hmm, gak tau deh apakah emank byasa dilakukan di YM ato gak. Cuma ini adalah hal yang jarang gw lakukan klo lagi chatting. Byasanya, klo diskusi tentang perekonomian, gw lakukan di kampus, tempatnya di spot2 pewe seperti di KaFe (Kantin FE), Ruang Economix, Perpus IE, Batang (Depan Mading KANOPI), dll. Akhir2 ini kami memang mulai membudayakan diskusi sesama anak IE dan byasanya kami lakukan sambil baca koran pagi di KaFe atau Ruang Emix.
Topik kali ini adalah Krisis Finansial AS yang lagi hot2nya di kancah perekonomian internasional karena efeknya yang sangat sistemik dan menjamah hampir seluruh bagian dunia dan berpengaruh secara multidimensional. Subtopik dalam perbincangan kami adalah penerapan Risk Management melalui Basel I dan Basel II dalam krisis finansial AS secara historis. Bersama2 kami browsing di search engine mengenai informasi yang kami butuhkan. Kemudian kami bertukar informasi dan mendiskusikannya secara komprehensif.
Tak disangka, berdiskusi di chatting walaupun untuk hal seberat itu ternyata menarik sekali. Karena dasarnya chatting yang notabenenya super nyantai jadinya suasana diskusi gak terkesan memusingkan. Malah jadi enjoy! Kami ampe gak kerasa tuh diskusinya uda berlangsung lama banget. Berdasarkan data di YM gw, gw muali berdiskusi dengan Aldi dari jam 17:11 dan (untuk sementara) checkpoint terakhir adalah jam 23:12 (saat ini). Which means, kami sudah berdiskusi 6 jam nonstop (kepotong boker 15 menit lah+makan+shalat+ketiduran bentar, kesimpulannya: gak nonstop donk!).
Wah seru banget dehh. Sepanjang hidup gw dalam dunia perchattingan gw, ini adalah chatting gw yang paling bermutu! Kayaknya budaya berdiskusi harus dikembangin sampe dunia maya nihh. Soalnya jadi gak kerasa sihh. Temen2 yang lain juga boleh coba lohh. Seru deh! Dapet senengnya, dapet ilmunya! Hahaha!
learn, think. create. act!
Wirapati
Learn . Think . Create . Act
Empat kata tersebut adalah basis utama kegiatan 6th Economix. Mereka adalah gambaran dari kegiatan 6th Economix. Keempat kata itu, gw dapatkan pada saat gw mengikuti Team Building Divisi Seminar and Discussion (Semdisc). Waktu itu, gw sedang menjelaskan mengenai tema kegiatan 6th Economix yang berpusat pada "Asian Youth Empowerment" dan bagaimana rangkaian acaranya dibentuk sedemikian rupa untuk memenuhi hal tersebut. Nah, di tengah2 penjelasan yang panjang lebar, tanpa sengaja gw mengutarakan bahwa setiap acara merupakan manifestasi dari tindakan empowerment yang spesifik. Dan... Duueerrrr! Langsunglah muncul ide untuk menjadikannya tagline 6th Economix dan pada akhirnya berkembang jadi etos kerja panitia 6th Economix.
Learn - Seminar (Day 1)
Learn adalah manifestasi dari seminar. Di dalam kegiatan ini, para pemuda akan belajar dan mendapat transfer ilmu dari pada generasi tua sebagai bekal ilmu pengetahuan.
Think - Discussion (Day 2)
Think adalah manifestasi dari aktivitas Diskusi di hari kedua. Di dalam kegiatan inilah, para pemuda akan dituntut untuk berpikir dengan bekal yang telah diperoleh dari generasi tua dan melakukan diskusi dengan pemuda lainnya untuk mencapai sebuah solusi berdasarkan keputusan bersama.
Create - Student Presentation (Day 3)
Create adalah manifestasi dari kegiatan Presentasi Mahasiswa yang membahas mengenai petisi. Petisi tersebut merupakan hasil dari Petition Making berdasarkan hasil diskusi di hari kedua. Penggunaan kata create adalah bukti bahwa para pemuda dapat menciptakan pemikirannya sendiri dan memaparkannya di depan publik.
Act - Action (Day 4)
Act adalah manifestasi dari kegiatan terakhir yaitu Aksi. Selain berpikir dan berteori, para pemuda juga dapat melakukan aksi nyata dari kepeduliannya terhadap dunia ini. Hal ini menunjukkan bahwa pemuda tidak hanya bicara tapi juga bertindak.
Nah, keempat kata itu merepresentasikan 4 kegiatan utama 6th Economix. Akan tetapi, pada dasarnya, keempat kata itu adalah tahapan aktivitas manusia. Pertama kali yang akan dilakukan manusia adalah mempelajari, kemudian hasil dari pelajaran tersebut akan membuatnya berpikir dan berusaha mengembangkannya, kemudian menciptakan sesuatu yang baru dan mengimplementasikannya. Bahkan, hal tersebut akan membentuk siklus di mana setelah melakukan aksi/implementasi, manusia akan mengevaluasi dan mempelajarinya lagi, sehingga akan kembali ke tahap learn.
Yap! Itulah the LTCA Cycle yang juga menjadi etos kerja 6th Economix. Dalam 6th Economix, panitia diharapkan untuk belajar dan mengembangkan dirinya, kemudian berpikir dan menciptakan sesuatu yang luar biasa, kemudian bertindak untuk mengaktualisasikan pemikirannya dan kembali belajar lagi untuk menciptakan sesuatu yang lebih hebat lagi, melalui 6th Economix.
Learn, Think, Create and Act adalah siklus pembelajaran. Mengenai LTCA Cycle ini, akan gw bahas lebih lanjut di blog gw yang filosofi (mungkin D&D ato HM).
Yup! Itulah 4 kata yang menggambarkan 6th Economix secara keseluruhan, mulai dari konsep acara hingga etos kerja dan dasar pembuatan retorika pengobar semangat sebagai Battle Cry dari 6th Economix untuk para pemuda.
We are the Young Generation, We Learn, We Think, We Create, We Act, and through Economix, We Try to Change This World!
learn, think, create, act!
Wirapati
A Vision to the Sky
Kita mulai dengan pertanyaan tersebut. Selalu kita mengatakan bahwa langit adalah sesuatu berwarna biru yang berada di atas kepala kita dan dipenuhi dengan kapas berwarna putih dan sebuah lampu berwarna kuning yang berpijar. Memang benar! Hal yang kalian sebut itu memang benar adanya adalah sebuah "langit".
Tapi, dari manakah langit dimulai? Di manakah batas awal langit? Sampai manakah batas langit di atas sana? Dapatkah kalian menjawabnya?
Aku memiliki pendapatku sendiri mengenai sesuatu yang disebut langit yang terinspirasi oleh sebuah buku. Langit adalah sebuah keberadaan yang terbentuk dari udara. Mengapa udara? Karena warna biru langit berasal dari pencaran cahaya oleh uap air yang terkandung di udara. Sehingga, langit adalah udara yang berada di atas tanah.
Dari hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa langit adalah seluruh kandungan udara di seluruh ruang di atas muka bumi ini yang direpresentasikan oleh kenaikan kerapatan udara setiap kenaikan ketinggian tertentu. Batas akhir langit adalah sebuah ruang di mana udara sama sekali tidak ada atau dalam matematika biasanya kita mengatakannya mendekati nol, sehingga kita dapat mengatakan bahwa langit tidak memiliki batas. Tidak peduli ada atap, ada reruntuhan, di dalam gua, maupun di ruangan tertutup apapun, melihat ke arah perubahan kerapatan udara tersebut, merupakan sebuah kegiatan menatap langit. Kita dikatakan menatap langit selama kita tidak menatap bumi, dengan kata lain, selama kita tidak menundukkan kepala kita.
Mengapa aku membahas ini? Aku memiliki sebuah filosofi yang ingin kuturunkan dari filosofi mengenai langit ini. Filosofi tersebut adalah: Always look up to the sky, even when you're down to earth!
Kalian mungkin pernah mengalami kegagalan. Kegagalan yang membuat kalian sangat hancur. Mungkin karena kegagalan tersebut berhubungan dengan impian kalian, atau kehidupan percintaan kalian, atau kegagalan apapun yang dapat membuat kalian menundukkan kepala. Aku memiliki filosofi bahwa kita tidak boleh menundukkan kepala, pada saat apapun. Selalulah menatap langit dan jangan biarakan pandangan matamu atau kepalamu menghadap bumi karena itu menunjukkan bahwa kalian sudah kalah dalam kehidupan.
Menatap lagit adalah representasi dari selalu melihat ke masa depan. Tidak perlu melihat sesuatu yang sudah kita pijak terlalu lama. Biarkan sesuatu yang menjadi pijakan tersebut menjadi pedoman kalian dalam menghadapi masa depan. Janganlah terpaku dengan hal tersebut.
Oleh karena itulah, aku mengatakan jangan menatap bumi karena itu berarti kalian terperangkap dalam masa lalu. Merasa sedih akan apa yang sudah terjadi dan tidak berusaha untuk melihat ke depan, ke arah kehidupan yang ingin kalian tuju. Sikapi kegagalan dengan lapang dada dan jadikan sebagai pedoman dalam menggapai langit.
Ada representasi lain dari filosofi ini. Yaitu, bahwa kita harus menaap ke depan. Kita harus memiliki mimpi. Jangan puas dengan apa yang sudah kita miliki sekarang. Karena dengan begitulah kita dapat terus maju. Tapi ingatlah, bahwa majulah menuju langit dengan berpijak pada bumi dengan kaki sendiri, bukan berpijak pada orang lain atau menggunakan sumber daya orang lain. Artinya, capailah impian dengan kekuatan sendiri, bukan dengan mangambil hak orang lain.
Sekali lagi langit dimulai dari permukaan bumi, sehingga impian atau tujuan yang dicapai pun juga tidak harus tinggi. Tapi, jika kita representasikan dengan langit, jika dimulai dari bumi, maka ujungnya adalah langit yang tak terbatas. Dengan kata lain, impian pun tak terbatas. Kalian bisa memimpikan sesuatu yang tidak terbatas yang membiarkan kalian untuk maju dan berusaha menggapainya. Jangan terus-terusan melihat bumi karena itu berarti kalian puas dengan apa yang kalian peroleh dan berhenti bermimpi.
Aku ingin menjelaskan bahwa filosofi ini tidak berkaitan dengan status sosial. Bumi bukanlah representasi dari kaum miskin dan langit sebagai representasi dari orang kaya. Filosofi ini hanya menunjukkan sebuah visi, visi untuk mengembangkan diri kalian.
Aku menyebut filosofi ini sebagai A Vision to the Sky, sebuah pandangan ke angkasa. Aku ingin mengatakan bahwa kita haruslah memiliki sebuah visi yang menentukan arah kehidupan kita. Sebuah visi untuk mengembangkan diri kita dan segala yang berada di sekeliling kita. Selalulah menatap ke arah langit, walaupun kalian jatuh sampai ke bumi. Jangan berhenti bermimpi, karena mimpilah yang membangun peradaban manusia.
Visi ini kukembangkan untuk memberikan nilai tambah pada filosofi yang kubuat: A Vision to Create, A World to Generate yang kutuliskan dalam blogku yang lain di Windows Space. Mungkin di postku yang berikutnya akan kujelaskan mengenai visi dasar ini.
Sebelum kututup, ingin kutuliskan sekali lagi pernyataan ini:
Always look up to the sky, even when you are down to earth!!
Smile eternally,
Wirapati
Announcement
Penyesuaian penggunaan subjek ini dimaksudkan untuk menciptakan suasana yang kondusif dengan topik yang sedang dibawa agar lebih enak dibaca. Harap para pembaca tidak kaget jika tiba2 terjadi perubahan subjek "gw" menjadi "aku" atau sebaliknya.
Atas perhatiannya, aku ucapkan terima kasih. (mulailah membiasakan diri dengan membaca line di atas)
Smile eternally,
Wirapati
What You Want to and What You Have to...
Bagaimanakah jika kalian memiliki sebuah keinginan, keinginan yang sangatlah kuat, dapat dikatakan sebagai sebuah impian, dan ternyata, kondisi mendorong kalian untuk meninggalkannya. Pasti menyakitkan bukan? Apalagi jika penantian yang kalian lakukan memakan waktu lama untuk kalian "make a move".
Impian memang menentukan jalan hidup seseorang. Berdasarkan impian itulah selama ini gw bertindak, berpikir dan berbicara. Bahkan, di saat tidur gw memikirkan impian ini. Impian ini menjadi bagian dalam hidup gw dan telah memberikan banyak kebijaksanaan dalam diri gw.
Tapi, gw pun harus sadar. Seperti apa yang telah gw diskusikan selama ini dengan partner gw, The Dusk, sebuah impian terkadang harus menghadapi kenyataan di mana impian tersebut tidak tercapai. Ada sebuah energi yang mungkin tidak bisa dibelokkan seperti Sinar Gamma dan bersifat kebalikan dari gravitasi, yaitu permainan nasib yang mungkin akan menjauhkan mimpi itu dari diri kita. Ya, terkadang nasib tak bisa digerakkan seperti radio kontrol tanpa baterai di remotenya, sehingga sekeras apapun kita berusaha memijit tombolnya, radio kontrol itu takkan bergerak seperti yang kita mau.
Hanya dua hal yang dapat kita lakukan pada saat seperti ini. Berjiwa besar dan memandang ke depan. Berjiwa besar akan membuat kalian tidak kecewa pada apa yang terjadi pada diri kalian. Berpikirlah positif bahwa kita sudah berusaha, hanya saja ada energi absolut sebesar 0,1% yang memgang peranan penting dalam hidup kita yang mengubah segalanya. Jangan biarkan kegagalan ini menguasai pikiran kita terlalu lama.
Memandang ke depan membiarkan kalian untuk terus berjalan walaupun badai menerpa kalian. Walaupun impian kalian tidak tercapai, tidak berarti petualangan kalian berakhir begitu saja. Kalian masih dapat melakukan sesuatu yang lain untuk menggantikan mimpi kalian, sesuatu yang tidak kalah substansial dibandingkan mimpi kalian tersebut. Selalu ada yang bisa kalian lakukan. Kalian hanya perlu menyadarinya.
Well, walaupun gw berkata 'kalian' semenjak tadi, sebenarnya kata-kata tersebut lebih pantas ditujukan kepada gw sendiri. Ya. Gw harus meninggalkan impian gw itu. Gw harus berhati besar bahwa permainan nasib telah membimbing gw untuk meninggalkan impian itu. Gw harus terus memandang ke depan, mencari jawaban atas keputusan yang nasib berikan pada gw. Gw harus menciptakan equilibrium baru untuk diri gw dan lingkungan gw yang terkait.Pasti ada yang bisa gw lakukan.
Have no fear for giving in. Yeah, that's what I'll do. I will accept my failure. I have no fear to giving it over. Yet, my passion will never die.
Beberapa dari kalian tahu mengenai mimpi tersebut, beberapa lainnya tidak tahu. Ya. Gw memang menyimpannya hanya kepada segelintir orang saja di sekitar gw. Gw sangat berterima kasih kepada semua yang telah mendukung gw selama ini, memberikan semangat dan dorongan. Tetapi, gw harus menerima kenyataan ini. Gw ingat perkataan seorang dosen yang membuat gw memutuskan pilihan ini:
"Sometimes, we need to leave what we WANT for a while, before we complete what we HAVE to do"
Gw akan mencari jawabannya, equilibrium baru atas kehidupan gw, atas mimpi-mimpi gw. And for those who make me stand up until now, please support me again once again, and again, and again. Thank you very much for everything.
Music of the Month - Oktober
baru saja berakhir
hujan di sore ini
menyisakan keajaiban
kilauan indahnya pelangi
tak pernah terlewatkan
dan tetap mengaguminya
kesempatan seperti ini
tak akan bisa dibeli
bersamamu kuhabiskan waktu
senang bisa mengenal dirimu
rasanya semuanya begitu sempurna
sayang untuk mengakhirinya.
melawan keterbatasan
walau sedikit kemungkinan
takkan menyerah untuk hadapi
hingga sedih tak mau datang lagi
bersamamu kuhabiskan waktu
senang bisa mengenal dirimu
rasanya semua begitu sempurna
sayang untuk mengakhirinya
janganlah berganti... 3x
tetaplah seperti ini...
janganlah berganti... 2x
tetaplah seperti ini...
Arghh.. Soothing banget nihh lagu. Sound tracknya laskar pelangi juga!! Klo lagunya Nidji bikin kita terkenang masa kecil, lagu ini membuat kita merasakan betapa berharganya nilai sebuah persahabatan. Mendengar lagu ini, kita pasti bakal ngerasa sayang banget meninggalkan sahabat kita yang uda seperti keluarga bagi diri kita. Nice one!
Smile eternally.
Wirapati
Music of the Month - September
mimpi adalah kunci
untuk kita menaklukkan dunia
berlarilah tanpa lelah
sampai engkau meraihnya
laskar pelangi
takkan terikat waktu
bebaskan mimpimu di angkasa
warnai bintang di jiwa
reff:
menarilah dan terus tertawa
walau dunia tak seindah surga
bersyukurlah pada Yang Kuasa
cinta kita di dunia selamanya
cinta kepada hidup
memberikan senyuman abadi
walau hidup kadang tak adil
tapi cinta lengkapi kita
laskar pelangi
takkan terikat waktu
jangan berhenti mewarnai
jutaan mimpi di bumi
repeat reff [2x]
laskar pelangi takkan terikat waktu
Nah, postingan ini emank agak telat. Tapi, setidaknya uda gw post lahh!
Smile eternally,
Wirapati
Kesalahan Visi Pendidikan Indonesia
Akan tetapi, ada sebuah visi di dalam pendidikan Indonesia yang kurang begitu memberikan dampak baik yang menyeluruh. Yaitu, menekankan pendidikan di Indonesia sebagai sebuah program perbaikan taraf hidup masyarakat. Jadi, dengan pendidikan, masyarakat dapat meningkatkan taraf hidupnya karena pendidikan tersebut membuka kesempatan baginya bekerja. Pendidikan di Indonesia sangat menekankan hal ini.
Hal inilah yang menyebabkan Indonesia tidak berkembang dari sisi ilmu pengetahuan dan teknologi. Doktrin meningkatkan taraf hidup ditanamkan kepada para pelajar dan mahasiswa. Sehingga, dalam pandangan mereka, setelah mereka lulus, mereka akan bekerja untuk mendapatkan uang. Hanya sekedar itu saja. Seharusnya, pendidikan memiliki dan menekankan pada cisi yang lebih luas dari hal tersebut, yaitu:
Pendidikan, terutama di universitas seharusnya mendorong pelajar untuk menjadi
akademisi untuk meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi negara.
Visi peningkatan taraf hidup yang terlalu digembar-gemborkan tidak memicu pengembangan iptek. Karena, dalam kepala mahasiswa terdapat pemikiran bagaiamana mereka bekerja setelah kuliah nanti. Bahkan, ada sebuah pendapat bahwa kuliah di jurusan manapun tidak penting, toh nantinya mereka tetap akan bisa menjadi karyawan dan menjabat sebagai manajer atau direktur. Pemikiran seperti ini tertanamkan dalam-dalam di pikiran mahasiswa. Sehingga, tidak ada pemikiran untuk menjadi seorang ilmuwan atau akademisi yang mengembangkan iptek.
Selain itu, universitas juga tidak memfasilitasi terbentuknya keinginan untuk menjadi akademisi dan ilmuwan. Pertama, sistem mata kuliah wajib di universitas yang tidak membimbing mahasiswa untuk menjadi akademisi. Sebagai contoh, di FEUI, mahasiswa Ilmu Ekonomi diwajibkan untuk mengambil mata kuliah manajemen dan akuntansi tertentu di luar mata kuliah dasar. Hal ini dikarenakan FEUI ingin mendorong mahasiswanya untuk menjadi enterpreneur. Hal ini jelas tidak konsisten. Mahasiswa Ilmu Ekonomi yang seharusnya dididik menjadi Ekonom malah dipicu menjadi enterpreneur. Seharusnya FEUI tidak perlu memperlebar cakupan mata kuliah wajib llmu ekonomi dan memfokuskan pada mata kuliah yang membimbing mahasiswa menjadi ekonom.
Jika kita bandingkan dengan mata kuliah ilmu ekonomi di NUS, mahasiswa IE tidak diwajibkan mengambil mata kuliah akuntansi dan manajemen, dan NUS menitikberatkan pada mata kuliah berbasis penelitian seperti ekonometri di mana di FEUI hanya sampai Ekonometrika 2 sedangkan di NUS hingga Ekonometrika 3. Padahal keduanya sama-sama dalam program studi undergraduate. Terlihat bagaimana NUS lebih mendorong mahasiswa untuk menjadi akademisi dibandingkan FEUI.
Kemudian, hal kedua adalah kurangnya eksplorasi oleh sistem pendidikan terhadap bakat dan minat pelajar. Seharusnya, pada masa SMA, pelajar dieksplorasi mengenai bakat dan kemampuan, serta minatnya terhadap masa depannya. Berdasarkan tes bakat tersebut, pelajar akan dibimbing karirnya serta studinya di masa depan. Termasuk pada saat memasuki tahapan mahasiswa, mahasiswa tetap harus dibimbing karirnya. Jika memang mereka lebih baik menjadi akademisi maka bimbinglah menjadi akademisi. Dengan pengembangan karir seperti itu, target perbaikan tarf hidup dan pengembangan iptek dapat diselesaikan.
Kesimpulannya, Indonesia juga perlu menekankan pendidikan sebagai sebuah sarana mengembangkan iptek menuju Indonesia yang lebih maju, tidak hanya sebagai saran peningkatan taraf hidup masyarakat. Sekolah dan perguruan tinggi harus memulai untuk mendorong pelajar menjadi ilmuwan berdasarkan jurusan yang diambilnya bukan hanya sekedar mencari pekerjaan seenaknya. Indonesia harus mengejar ketertinggalannya dalam iptek dengan negara lainnya dan hal tersebut sebaiknya dimulai dari memperbaiki visi pendidikan yang dianut institusi pendidikan.
Regards,
Wirapati
Lemahnya Pertahanan Nasional Indonesia
"Si Vis Pacem Para Belium - To Prepare for Peace, Prepare for War"
Keamanan adalah sebuah kebutuhan pokok sebuah negara selain kesejahteraan. Bahkan, terkadang keamanan adalah salah satu faktor kesejahteraan dalam sebuah negara. Oleh karena itu, kehadiran sistem pertahanan sangat diperlukan sebuah negara dalam menghadapi gejolak-gejolak yang terjadi baik dalam tingkat nasional dan internasional. Dengan kata lain, kita dapat menganggap program pertahanan nasional sebagai sesuatu yang substansial bagi Indonesia.
Overview Pertahanan Indonesia
Hingga Maret 2008, kekuatan tempur Indonesia dari sisi Sumber Daya Manusia adalah sejumlah 383.870 orang yang hanya merupakan 0,17 persen dari 220 juta penduduk Indonesia. Dengan jumlah penduduk sedemikian besar dan luas wilayah Indonesia yang mencapai 1.919.440 km persegi, kita dapat mengambil kesimpulan bahwa sumber daya pertahanan Indonesia masih belu mencukupi untuk menjaga stabilitas keamanan Indonesia.
Kondisi alat utama sistem pertahanan (alutsista) Indonesia juga tidak memadai untuk melakukan pengamanan secara menyeluruh. Hal ini dikarenakan anggaran pertahanan yang tidak memadai untuk dilakukannya pembangunan sistem pertahanan yang baik. Untuk 2008, direncanakan Rp36,40 triliun dari anggaran sekitar Rp780 triliun yang dibutuhkan. Angka ini hanya 30% dari anggaran riil yang dibutuhkan.
Jika dipandang dari sisi proporsi pengeluaran pertahanan Indonesia terhadap PDB, Indonesia memiliki proporsi yang kurang lebih sama dengan negara maju seperti Jepang yaitu sebesar kurang dari 1 persen. Hanya saja, Jepang yang memiliki pertumbuhan ekonomi yang cukup stabil dan proporsi anggaran pertahanan yang stabil pula menyebabkan sistem pertahanan Jepang lebih berkembang dibandingkan Indonesia. Sedangkan Indonesia memiliki proporsi yang tidak stabil terhadap PDB dan APBN. Bahkan pada tahun ini, dikabarkan anggaran pertahanan akan dipotong hingga 15%.
Secara sarana dan prasarana, serta sumber daya manusia, Indonesia belum memiliki sistem pertahanan yang memadai. Bahkan, masih jauh dari untuk menjadi postur pertahanan negara yang memiliki minimum essential forces dengan jumlah penduduk dan luas wilayah sebesar itu. Salah satu alasannya adalah karena Indonesia lebih mengutamakan anggaran bagi kesejahteraan. Sehingga, Indonesia menerapkan paradigma Gun Vs. Butter di mana antara Keamanan dan Kesejahteraan menjadi trade off.
Paradoks Gun Vs. Butter di Indonesia
Seperi yang telah disebutkan, terdapat sebuah paradigma gun versus butter dalam trade off antara keamanan (Gun) dan kesejahteraan (Butter). hal ini mungkin dikarenakan jika kita ingin mengalokasikan sebagian besar sumber daya di salah satunya maka kita harus mengorbankan yang lain.
Akan tetapi, hal yang menarik di Indonesia adalah bahwa paradigma tersebut menjadi sebuah paradoks. Kenyataannya keduanya tidak menjadi trade off di Indonesia melainkan malah menjadi sesuatu yang terjadi bersamaan. Di saat Indonesia mengalami krisis pertahanan karena tidak memenuhi minimum essential forces, Indonesia juga mengalami krisis pangan di saat yang bersamaan. Sehingga, kedua tidak menjadi trade off melainkan terjadi bersamaan. Hal ini adalah sesuatu yang menarik mengingat Indonesia tidak banyak mengalokasikan PDB-nya di sektor pertahanan tetapi di lain pihak juga tidak dapat memajukan sektor pertanian.
Salah satu penyebab paradoks ini terjadi adalah karena Indonesia tidak dapat mempertahankan sumber daya alamnya. Lemahnya pertahanan Indonesia menyebabkan Indonesia tidak mampu mempertahankan wilayah beserta sumber daya alam yang terkandung di dalamnya sehingga mengganggu kapabilitas Indonesia untuk memenuhi kesejahteraan rakyat. Contoh termudah adalah bagaimana Indonesia masih sering kecolongan pembajakan ikan di perairan Indonesia.
Sinkronisasi
Hal utama yang menghambat tumbuhnya pertahanan Indonesia adalah ketidaksinkronan dalam merencanakan pembangunan pertahanan. Tiga menteri yang terkait dengan kegiatan tersebut adalah Menteri Pertahanan, Menteri Keuangan, dan Menteri Perencanaan Pembangunan atau Ketua Happenas. Tampaknya, di antara ketiganya terdapat perbedaan pemahaman dalam melakukan pembangunan pertahanan sehingga apa yang dilakukan masing-masing menteri tidak sinkron dengan menteri terkait lainnya. Sehingga, dalam hal ini diperlukan sebuah penyatuan visi dalam rangka sinkronisasi upaya pembangunan pertahanan Indonesia yang stabil, teratur dan terencana.
Kesimpulannya, Indonesia masih terlalu lemah dalam kondisi pertahanan dan pembangunan pertahanannya. Dengan tidak melupakan unsur kesejahteraan, Indonesia harus memulai untuk meningkatkan potensi pertahanannya. Sebab, pada dasarnya sektor pertahanan memegang peranan penting dalam kesejahteraan masyarakat dan negara. Serta, fakta membuktikan bahwa negara dengan kekuatan ekonomi dan pengaruh yang besar diikuti dengan sistem pertahanan yag solid dan kuat. Sehingga, lebih dari sekedar memenuhi national security, pertahanan dan keamanan membawa dampak yang lebih luas dan struktural, mulai dari politik, ekonomi, kesejahteraan dan lainnya. Indonesia harus dapat mengejar ketertinggalannya dalam bidang pertahanan demi memperoleh stabilitas nasional dan internasional dalam multisektoral.
Regards,
Wirapati
The Keys to My Heart
The Keys to Your Heart |
You are attracted to those who are unbridled, untrammeled, and free. In love, you feel the most alive when things are straight-forward, and you're told that you're loved. You'd like to your lover to think you are optimistic and happy. You would be forced to break up with someone who was emotional, moody, and difficult to please. Your ideal relationship is lasting. You want a relationship that looks to the future... one you can grow with. Your risk of cheating is zero. You care about society and morality. You would never break a commitment. You think of marriage as something precious. You'll treasure marriage and treat it as sacred. In this moment, you think of love as commitment. Love only works when both people are totally devoted. |
That's THE KEYS TO MY HEART. Hmm.. Gak tau dehh. Menurut kalian, ini benar2 menggambarkan gw gak? Gw seh cukup merasa digambarkan oleh blogthings ini! Nah, pendapat kalian?
Oya, kalian coba juga dounk. Seru deh klo misalnya ternyata bener2 menggambarkan kalian. Jangan lupa ya!
Smile eternally,
Wirapati..
Study Abroad.. Kasihan juga ya!
[11:43] Wirapati: spanjang lebaran gak pulkam mel?
[11:48] ..ameliaa..: engga nih
[11:48] ..ameliaa..: liburannya cm 2 minggu
[11:48] ..ameliaa..: huhuhu
[11:48] Wirapati: lah
[11:49] ..ameliaa..: loe mudik?
[11:49] Wirapati: bukannya 2 minggu lumayan?
[11:49] ..ameliaa..: gw tdk setajir itu sayangnya
[11:49] ..ameliaa..: haha
[11:49] ..ameliaa..: masa gw lebaran balik trus desember balik lg?
[11:49] Wirapati: ha?
[11:49] Wirapati: koq desember?
[11:50] ..ameliaa..: soalnya gw desember libur 3 bulan
[11:50] ..ameliaa..: hehe
[11:50] Wirapati: hakhakhak
[11:50] Wirapati: enak bgt!
[11:51] ..ameliaa..: ya bgitulah
[11:51] ..ameliaa..: tp hrs melewati exam dulu
[11:51] ..ameliaa..: sigh
[11:51] ..ameliaa..: loe mudik ga?
[11:51] Wirapati: gw kgk
[11:51] Wirapati: makanya gw melewati liburan yg super membosankan
[11:51] ..ameliaa..: jd druma aja dong
[11:51] Wirapati: yoa
[11:51] ..ameliaa..: brp lama si libur loe?
[11:51] Wirapati: hehehe
[11:51] Wirapati: 1
[11:52] ..ameliaa..: 1?
[11:52] ..ameliaa..: 1 minggu?
[11:52] Wirapati: iya 1
[11:52] ..ameliaa..: 1 bulan?
[11:52] Wirapati: 1 tahun
[11:52] ..ameliaa..: jah
[11:52] Wirapati: you think?
[11:52] ..ameliaa..: 1 hari
[11:52] ..ameliaa..: hahaha
[11:52] Wirapati: 1 jam
[11:52] Wirapati: hakhakhak
[11:52] ..ameliaa..: jd brp lama inii
[11:52] Wirapati: jaelah
[11:53] Wirapati: 1 minggoe lah
[11:53] ..ameliaa..: hoo
[11:53] ..ameliaa..: ko lebi bentar dr gw ya
[11:53] ..ameliaa..: walopun title libur gw bkn libur lebaran si
[11:53] ..ameliaa..: haha
[11:53] Wirapati: emank 2 minggu di sana itu emank libur lebaran?
[11:53] ..ameliaa..: bkn makanya
[11:53] Wirapati: oow
[11:53] ..ameliaa..: mid semester break
[11:53] Wirapati: hoo
[11:53] Wirapati: tp ngepas ya?
[11:55] Wirapati: hmm
[11:55] Wirapati: jd gak ada libur lebaran ya?
[11:56] ..ameliaa..: ga ada lah
[11:56] ..ameliaa..: tp untungnya pas liburnya
[11:56] ..ameliaa..: hoho
[11:57] Wirapati: lah
[11:57] Wirapati: taun depan bisa aja gak pas dounk...
[11:57] ..ameliaa..: ho oh
[11:58] Wirapati: aduh kasian ya
[11:58] Wirapati: demi menimba ilmu
[11:58] Wirapati: lw rela gak pulang lebaran
[11:58] Wirapati: masuk blog gw dehh
[11:59] Wirapati: apresiasi kepada para pelajar abroad
[11:59] Wirapati: mengharukan
Ternyata gak seluruhnya enak. Selain mereka juga pasti dirundung penyakit akut yang disebut "Homesick", mereka juga blm tentu bisa pulang pas lebaran. Jadinya belom tentu bisa tatep2an ma ortu dan sodara2 dalam kurun waktu kurang dari 6 bulan.
Hoo.. Semangat ya, mel! Semoga lw berhasil di sana! Ini juga buat temen2 lain yang belajar di luar negeri dan gak bisa bertatap muka dengan ortu kalian di sini pas lebaran. Jangan sedih ya. Tetap bisa ketemu kan walopun gak pas lebaran. Jadi, tetap semangat!!
Keep studying well, there!
Smile eternally,
Wirapati..
Freaky Fun Friday!
Jumat, 3 Oktober 2008, Laskar Pelangi...
Wuaahhh.. Ini hari paling tidak mebosankan selama Lebaran selain pas Hari-H Lebarannya (Itupun dirusak oleh khotbah Shalat Ied yang super membosankan padahal biasanya seru dan humoris. Aku cinta ustad yang doeloe!!). Akhirnya impian yang sudah lama gw pendam tercapai juga! NONTON LASEGAR PELANGGAN (Susah2 digedein tapi salah nulis, maksudnya Laskar Pelangi).
Dari malem2nya uda pada gw smsin satu2 tuh para J.Co. alias Jakarta Community, yaitu sekumpulan manusia mengenaskan yang sama sekali tidak pulang kampung entah karena berhalangan (berhalangan ini bersifat universal, bukannya satu gender doank) atau memang tak punya kampung. Akhirnya terkumpullah 9 orang yang ditakdirkan untuk menonton Laskar Pelangi bersama gw, yaitu Gw, Aldi, Daphe, Nabir, Alia, Cabe ples Allan, Dias dan Atia.
Pagi2 seperti byasa gw ol di YM dan Nabir lgsg memanggil gw melakukan konfirmasi bahwa dya sudah di kos. Oke! Baguslah! Byasanya dya paling telat soalnya. Pernah gw bangunin jam 6 pagi demi kemaslahatan umat manusia, eh buset dah abis itu dya tidur lagi ampe jam stgh 8 (padahal katanya dya uda cuci muka). Pas gw ngelyat jam, uda jam 8an dan makan pagi blm ada. Bubur Ayam yang gw nantikan setiap pagi sama sekali tak berlalu. Akhirnya, terpaksa gw memasak sendiri makan pagi gw, bokap gw dan kakak gw.
Gw pun browsing di internet sambil nyari2 daerah2 oke di Jawa Barat buat planning jalan2 gw dan Aldi nanti pas liburan UAS. Eh, kagak kerasa, uda jam 10 bow, padahal gw janji jemput Nabir jam 10 di kosan (Uda gitu dya kgk ngingetin gw sama sekali lagi, misal "Roy, lo katanya mo jemput jam 10, koq masih onlen?"). Yah! Ini mah gw bukan cuma melanggar 1 janji, tapi juga janji gw ma anak2 laen (malem2 gw smsin anak2 kumpul jam 11 di pim).
Argh! Gak byasanya gw telat! Langsung mandi gosok gigi dan nyetor sebentar, ganti baju dan langsung cabut. Bru mo jalan, Daphe nelpun dya uda di pim dari setengah 10 (gila lw phe, klo kyk gini rajin! Hahaha). Argh, makin panik gw! Trus tiba2 Alia telepon pas gw bru nginjek gas, dya bilang baru nyampe di pim agak telat, yaitu jam 2 (itu bukan agak, nyet!!). Baru keluar komplek, Nabir telepon katanya mo makan dulu (untung masih jauh). Sebelum pergi, gw ngisi bensin dulu 10 liter. Mbak2 yang ngisi ngomong, "Dari nol ya pak!". Whoo bagus2, lebih profesional. Tapi, abis itu gw langsung ngomong ma mbaknya, "Mbak, klo di iklan ada minal aidin wal faidzinnya". Mbaknya ketawa dan akhirnya gw salam2an ma para petugas pertamina (Anjrit! Iklan parah!).
Di tengah2 jalan tol yang gak disangka2 rame, tiba2 Nabir nelepon gw lagi dan melaporkan seluruh toko di kutek tutup dan dia mo ke kober buat nyari sarapan. Kasihan kamu, nak.. Sebetulnya gw pengen ngomong di kober juga pasti tutup semua tapi kagak tega gw (Bukannya makin tega ya??). Pas gw nutup teleponnya, gak nyadar klo gw hampir gak keluar di tanjung barat. Untung masih sempet! Coba klo gak, kan gak lucu gw nelpon Nabir dan ngomong, "Bir, lw santai aja nyari makannya. Ampe margonda juga gak papa. Soalnya gw nyasar ke Bandung nihh."
Akhirnya sampe juga gw di kampus dan menjemput Nabir yang duduk seorang diri di halte (Akhirnya pertapaan lw berakhir ya?). Pas gw tanya uda makan apa blm, ternyata ramalan gw cukup tepat. Memang tidak ada yang buka di kober sekalipun. Akhirnya dya cuma makan otak2. Jam menunjukkan pukul 11.11 (Wuih ada yang kangen ma gw dengan huruf depan L). Langsung panik gw, bisa gak kekejar nih Shalat Jumatnya. Dengan kecepatan super kilat 140 km/jam dan RPM mencapai 4500 radian/menit (lebay!), gw terbang ke pim. Di tengah jalan, Daphe nelpon membawa kabar.
Daphe: Roy, di mane lo?
Roy: Ini gw abis jemput Nabir, lagi mau masuk tol.
Daphe: Ohh. Ada kabar buruk nihh.
Roy: Apa?
Daphe: Tiketnya abis!
Roy: Anjrit sumpah lw!
Saat itu harapan gw uda mulai sirna buat nonton Laskar Pelangi.
Daphe: Iya. Padahal 6 studio isinya Laskar Pelangi doank dan tiketnya uda tinggal yang jam 9 malem doank.
Yak! Secercah harapan muncul di kepala gw karena gw menyadari Daphe ngibul.
Akhirnya, dengan segala gaya paling oke, gw nyampe dalam waktu kurang dari setengah jam di pim. Sebelum bertemu dengan teman2 segala macam kebodohan pun terjadi. Pas nyampe lantai satu, gw dan Nabir yang lg kgk sadar tiba2 mau naik ke eskalator turun padahal niatnya mau naik. Uda gitu nyadarnya pas uda mau memijakkan kaki lagi. Uda dipenuhi rasa malu akhirnya kami pindah ke eskalator berikutnya buat naik, Dan di lantai 2 kami mengulangi kesalahan yang sama. Demi gengsi akhirnya kami yang berada di South Section sok2an pindah ke North Section demi menutup2i kebodohan kami berdua (Sok2an gak mau naik eskalator).
Langsung berkumpul di depan metro dan kemudian gw dan aldi Shalat Jumat. Waduh! Padang Mahsyar is in the house, baby!! Sumpah! Panas gila! Perjalanan panjang ke mesjid Pondok Indah seakan menghalangi iman gw dan aldi untuk shalat. Tapi, nggak! Iman kami lebih tebal dari pada atep jembatan layang. Kami pun menembus terik matahari dengan penuh ketakwaan dan akhirnya sampai di tempat tersejuk di alam semesta ini, Mesjid. Semoga penderitaan yang kami lalui ini menjadi amal ibadah bagi kami, amin.
Selesai shalat jumat, padang mahsyar menanti kami lagi. Tapi, kali ini ada tambahannya. Padang Mahsyar lengkap dengan antrian umat manusia yang mau dihisab. Wuih gila ramenya. Uda kayak pasar malem. Karena emank banyak banget yang jualan di situ. Mulai dari minuman, makanan, pakaian, pewarna sepatu, jimat cinta, ampe cula badak yang konon katanya untuk kesuksesan seks (do we eat it, or wear it?), tapi gak tau dih itu cula badak asli apa kgk, ngelyatnya dari jauh sihh. Dengan penuh perjuangan akhirnya beres juga dehh. Sampailah kami di pim.
Langsung saja kami duduk di foodcourt. Daphe, Nabir dan Cabe uda pada beres makan. Tinggal gw ma Aldi. Uda gitu, Aldi lama banget menentukan mo makan apa. Gw ampe ngomong, "Di, cowo bukan sih lw, nentuin makan aja bimbang?" padahal gak ada hubungannya sihh. Akhirnya gw dan aldi makan KFC (Huaa, lama tak berjumpa!!). Ayam renyahnya tak tergantikan dehh ni makanan. Akhirnya Alia tiba bersama Atia, Allan dan Dias (Coba klo Dias huruf depannya A, jadi A Tse deh [A4]). Mereka makan, kita pun ngobrol2. Huahaha. Uda lama gak ngobrol2 dan ketawa2 ampe mampus kyk gini.
Jam setengah 2 pun tiba. Kami cabut buat nonton. DI dalem 21, gw, aldi dan daphe langsung saja menyerbu kios popcorn dan akhirnya kami memutuskan beli 3 popcorn ukuran large (patungan bertiga) dan Nabir beli Aqua 3 biji (buat kita bertiga ya bir?). Langsung saja kita masuk ke dalam bioskop (seperti biasa gw membajak tiket nomer 7, my fave number) dan kemudian langsung duduk di tempat duduk yang tidak sesuai dengan tiket yang dipegang. Gw pun duduk di kelompok kursi pinggir dengan formasi dari paling pojok Daphe, Gw, Nabir, Aldi. Pas duduk, baru deh kita nyadar, popcorn dan aquanya yang megang kita berempat. Dengan semangat berzakat, popcorn dan aqua pun disebar.
Filmpun dimulai. Deg2an karena gak sabar pengen nonton tiba2 gw meraih popcorn yg gw pegang dan gak berhasil mengambil popcorn yg biasanya menggunung. Pas gw lyat basket popcorn yang gw pegang, ternyata uda berkurang ampe 3/4. Kaget banget kan gw! Panik jangan2 ada Invisible Hand bekerja di sini dan pas gw mo ngelapor ke Daphe, ternyata 1/4 popcorn yang ada di tangan gw uda pindah ke tangan dya. Wah bikin panik lw phe. Bilang2 dounk!
Laskar Pelangi bukunya keren banget dan ternyata filmnya gak kalah keren. Kocak parah. Gw menemukan sebagian besar diri gw dalem dirinya Mahar (ituloh, seniman eksentrik yang bawa2 radio) dan sebagiannya lagi dalem dirinya Ikal (Klo yg ini dari sisi oportunis dalam urusan cinta). Kocak banget deh ngelyat mereka semua dan semangat persahabatan yang mereka bawa. Gw gak akan nyeritain lebih lanjut takut jadi SPOILER. Ini gw kasih trailernya buat yg belom nonton.
Nha, filmnya keren banget dan kalian kagak bakal nyesel buat nonton. Tapi hal yang sangat membekas di kepala gw adalah bagaimana seorang anak jenius seperti Lintang di dalam cerita itu harus putus sekolah untuk menghidupi keluarganya karena kematian ayahnya. Padahal, dengan kemampuan seperti dia, mungkin dia bisa mengubah dunia. Sangat disayangkan. Tetapi, kita harus sadar bahwa masih banyak sekali Lintang-Lintang lain di Indonesia ini dan tugas kita untuk membimbing mereka jika suatu saat nanti kita sudah tumbuh besar. Aduh! Jadi spoiler dehh!
Abis nonton, kita semua ampe kepengaruh sama nih. Misalnya, kita jadi manggil "Boy!" kayak si Mahar kalo manggil temen2nya. Trus selain itu juga klo bilangorang aneh kita ngomong "Nak Gile dia" kayak anak2 Laskar Pelangi ngomong kalo si Mahar uda mulai bertingkah aneh2. Tapi, emank. FIlm ini bener2 membekas di hati gw banget. Keren! A Must Watch!
Nah, setelah selesai. Kita masih mau jalan2 dulu nih nungguin Daphe dan Cabe yang nunggu dijemput, sementara Alia and the gank uda pada cabut. Wah2, akhirnya kita jalan2 di Gramedia sementara Cabe ngeloyor entah ke mana (Katanya sih ke Charles and Keith). Lagi ngelyat buku2, tiba2 Daphe dipanggil pulang. Akhirnya kita pun berkumpul lagi dengan Cabe dan menemani Cabe sampe nyokapnya dateng. Kemudian, pas ditanya enaknya mau kmana. Cabe langsung mengusulkan dengan lantang, "Metro!". Hawa dingin merasuki tubuh gw. Alamak! Tempat yang paling gw hindarin klo ada cewe2 di rombongan gw.
Dengan lemas gw dan aldi masuk ke dalem neraka berAC dingin itu. Semua bayangan2 penderitaan uda berkelebat di kepala gw. Aduuhh. Kaki gw rasanya gak mau melangkah ke dalem. Baru masuk, uda kecium bau2 penderitaan. Dan baru satu menit masuk, tiba2 hapenya cabe berdering dan nyokapnya uda nyampe. Yay! Penderitaan berakhir sebelum dimulai!!
Akhirnya kita pun pulang. Setelah berpisah dengan Aldi dan Cabe, gw dan Nabir balik ke mobil gw yang sebetulnya gw agak lupa di mana. Berhasil menemukannya langsung cabut aja dehh. Pas di jalan tol, gw tawarinlah sebuah tawaran menarik buat Nabir. Gw tawarin buat gw nater ke rumah. Jah, dyanya malu2 gitu ogah2 takut ngerepotin. Gw paksa dikit, mau juga akhirnya (Hahaha! Emank mau kan? Pake malu2!).
Di jalan tol, pas uda mau keluar, Nabir ngomong lagi klo dya dianter ampe depan tol aja ntar dya naik ojek. Hoo, begitu. Dengan sedikit kata, "Yakin?" akhirnya oke juga dehh. Ah! Emank lw nungguin dipaksa! Akhir menjelajahlah gw di jalanan Kalimalang dan di dalam hati gw berkecamuk kata2:
"Buset ini di dunia mana??"
Gak satupun ada objek yang gw kenal di situ. Hal paling mengerikan di daerah ini adalah: Gak ada marka jalan!!! Buset! Serem banged dahh! Akhirnya gw melipir aja ke kiri daripada ke kanan2 dan berujung maut. Hal kedua yang mengerikan adalah:Lampu mobil yang dimodif. Parah! Tuh mobil2 lampunya kgk ada yang moderat dahh. Untung penglihatan malam gw masih sekelas burung hantu jadinya gak banyak masalah dehh.
Setelah berbelok ke Jatibening, mulailah petualangan yang sesungguhnya. Bused dah tuh jalan sempit dan berliku2 uda kayak Seskoal aja mines angkot, motor dan gerobak. Untung skill driver gw memenuhi syarat buat menjelajah tuh tempat. Nah, pas uda masuk agak dalem, baru deh Nabir ngomong:
Nabir: Itu Roy, belok ke komplek A(A=apa gitu namanya gw lupa).
Roy: Oke!
Nabir: Eh! Beloknya di sini! Kan uda gw bilang masuk ke komplek A.
Roy: Jah! Mana gw tau yg mana yg namanya komplek A!
Nabir: Iya2! Tapi kan ada tandanya!
Roy: Gak ada lampunya!
Akhirnya masuk juga deh ke komplek A....pa gitu namanya gw lupa. Untung jalannya lurus2 aja jadinya gampang diinget. Nah belok ke rumahnya Nabir ada mobil gak tau diri parkir di posisi paling krusial di mana klo seandainya gw bukan bawa Twin Cam kesayangan gw melainkan bawa Innova super gedhe itu pasti gw gak bakalan lewat. Nipis parah. Akhirnya lewat juga dan beberapa belokan gw nurunin Nabir di rumahnya. Karena uda lewat waktunya Shalat Maghrib, jadinya gak mampir numpang shalat gw (gak shalat deh gw. yaudahlah musafir). Nah inilah percakapan yang mengubah takdir perjalanan pulang gw.
Nabir: Tau jalan pulang kan?
Roy: Hmm.. Ini keluar dari gang ini belok kanan, luruuuuuuus aja terus belok kiri kan?
Nabir: Yeah. Bener.
Roy: Gampang!
Langsung gw ikuti instruksi tersebut. 2 menit kemudian, gw melongo. Koq di depan gw jalan buntu ya? Langsung mundur dan belok kiri. 1 menit kemudian gw bengong. Buntu lagi. Bepikir positif mungkin tadi gw harus belok kanan, gw mundur dan berbelok ke arah sebaliknya. 5 menit kemudian gw keringet dingin. Buntu juga. Yang ini yang paling mengesankan. Karena gak ada tempat muter, gw akhirnya mundur sejauh 2-3 menit kayak orang tolol. Keringet dingin gw mulai deras. Gw bingung. ada juga orang nyasar di komplek. Akhirnya mengorbankan harga diri gw, gw turun dan nyari orang yang bisa ditanya. Ada orang lagi jalan2 bawa anjing langsung aja gw sergap. Setelah mengetahui jalannya. Akhirnya gw dapet deh jalan benernya dan baru sadar. Damn! Nabir ngasih tahunya salah! Harusnya keluar gang belok kanan ketemu perempatan belok kanan lagi, luruuuuuuuuss baru belok kiri.
Akhirnya petualangan gw lanjutkan. Pulang adalah petualangan yang lebih menegangkan daripada perginya. Gw ngeri aja. Konon katanya, Kalimalang tuh nyambung ke mana2. Brarti, klo gw nyasar, gw bisa nyampe ke Bekasi, Tangerang, Pondok Bambu, ato mungkin Jogjakarta. Bahkan dulu gw inget Ruhum pernah gak sengaja ngelyat gapura bertuliskan "Selamat Datang di Jawa Barat" yang artinya nyasar!
Ketegangan berlanjut dan dengan hati pasrah dan menghaturkan doa makan (gw gak tau doa perjalanan soalnya, jadinya seadanya aja) gw menempuh jalanan Jatibening dan Kalimalang. Sekali lagi terlintas di pikiran gw: Ini Dunia Lain ya? Wah gila. Dengan segala keringat dingin dan jantung yang berdegup kendang, akhirnya gw melihat tanda berwarna hijau yang bertuliskan Depok, Cilandak, Pasar MInggu, Pondok Indah, BINTARO belok kanan!! Argh! Langsung tancap gas gw dan setelah berputar gw akhirnya masuk tol dengan lega. Baru aja masuk tol gw langsung kepikiran, kebalik gak ya gw masuknya. Akhirnya dengan mengumpulkan segala hawa positif gw meyakinkandiri dan perlahan2 gw mulai mengenali suasanan Tankjung Barat dan langsung bersorak gembira!!!
Di daerah Pondok Indah Nabir menelepon gw untuk ngecek keselamatan gw dan langsung gw kasih tau betapa instruksinya dya menyasarkan gw di komplek rumahnya. Malah ketawa dya, padahal gw nyaris menghabiskan semalam di labirin itu. Akhirnya kami sepakat untuk menyebut kejadian itu LABIR alias LAbirin kompleknya naBIR. Dengan penuh kelegaan akhirnya gw melenggang di tol TB Simatupang itu dan mendapati diri gw keluar di Veteran dengan selamat dan tiba di rumah dengan sentosa.
Fiuh! What a day! Maybe this'll gonna be an unforgettable day! Many things happen. Mulai dari kelucuan, kebodohan sampe keringet dingin. Freaky but it sure was fun.
What a Freaky Fun Friday!
Smile Eternally,
Wirapati...
The Golden Post!!!
Seperti yang gw bilang ke kalian semua! Postingan kali ini adalah postingan yang sangat spesial buat blog gw! Karena ini tepat postingan gw yang ke-50!!!
HAPPY 50TH POST!!!
Wahh.. Perjalanan panjang blog gw benar2 memberikan kenangan2 berharga buat gw. Dulu, gw punya 2 blog mengenai diary dan philosophy berjudul The Story that was Never Told (Diary) dan The Philosophy that was Never Taught (Philosophy). Gw sangat menyukai kedua blog tersebut dan semakin menyadarinya bahwa memisahkan keduanya sangat sulit dan sebenarnya keduanya adalah satu kesatuan kehidupan. Akhirnya gw berpikir untuk menggabungkan keduanya menjadi A Brand New Blog di mana gw tidak memisahkan Diary dengan Philosophy melainkan menjadikannya sebagai sebuah catatan atau jurnal kehidupan.
Beberapa nama muncul di kepala gw. Pertama kali gw memunculkan nama Head and Heart dengan filosofi isi kepala dan hati gw. Banyak sekali nama berikutnya yg muncul di kepala gw seperti Journey Journal, Odyssey, Skyscorcher, Catatan Si Roy, Jejak Kaki, dan lain2. Kemudian ada juga nama Petualangan Sang Petualang karena gw sangat suka adventure dan menganggap kehidupan adalah perjalanan. Nama dengan inisial PSP tersebut sempat menjadi nama blog ini hingga 2 post pertama dan akhirnya gw memutuskan untuk menggantinya. Dengan mempertahankan nama PSP, gw akhirnya memilih satu nama yg gw peroleh saat Berada di Ciwidey bersama sahabat2 gw dan nama itu masih bertengger di blog gw saat kalian menuliskan URLnya. Yup! Perkamen Sang Pemimpi diresmikan pada tanggal 3 Maret 2008 setelah mempertimbangkan banyak nama!
Sang Pemimpi
Mengapa gw menyebut diri gw sebagai Sang Pemimpi. Not that I always live in a dream that unreal. Tapi, karena gw berpendapat, setiap manusia adalah makhluk yang bermimpi dan begitulah gw. Gw memiliki banyak mimpi. Mimpi yang sangat jauh hingga kalian pun dapat tertawa mendengarnya, tetapi seberapa jauhnya mimpi itu, dia akan tetap bersinar memberikan harapan dan kepercayaan bagi yang memimpikannya.
Perkamen
Why Parchment? Perkamen adalah sebuah kertas pada zaman dahulu di mana umumnya menjadi sebuah jurnal atau catatan masa lalu. Gw sangat menyukai filosofi yang dituliskan teman gw Uchal yang akan gw quote di sini: "Tulisan adalah sebuah penemuan umat manusia yang gw nilai paling mutakhir. Sebelum ditemukannya tape recorder, Kamera SLR, maupun handycam, tulisan adalah sebuah rekaman yang paling tahan lama. Tulisan adalah abadi, merupakan media komunikasi tanpa batas waktu, dan dia merupakan bukti asli dari dirinya sendiri." Benar sekali! Sejak zaman dahulu, perkamen telah menjadi sarana untuk mencatatkan bukti sejarah. Perkamen dapat hilang ditelan waktu dan dapat juga dikenang sepanjang waktu, tergantung bagaimana kita menghargainya. Perkamen akan menjadi catatan masa lalu gw, yang pastinya adalah bukti sejarah gw, bukti bahwa gw pernah hidup di dunia ini.
Perkamen Sang Pemimpi atau Parchment of Dreams (Nama Inggrisnya) adalah catatan kehidupan gw yang memuat segala mimpi, visi dan perjalanan gw dalam mencapai mimpi gw. Bukti sejarah perjalanan hidup gw dalam menggapai mimpi gw. Dengan PSP ini, gw selalu dapat melihat ke belakang dan mengenang kehidupan masa lalu dan belajar dari apa yang telah terjadi. Gw harap teman2 yang membacanya pun dapat mendapatkan sesuatu dari PSP karena untuk itulah tujuan PSP dibuat.
Dengan meng-quote sebuah lagu milik Nidji:
Mimpi adalah kunci untuk kita menaklukkan dunia
Berlarilah tanpa lelah sampai engkau meraihnya
gw ingin menyampaikan sesuatu sebelum gw menutup postingan emas ini.
Jangan pernah berhenti bermimpi. Karena mimpilah yang telah membentuk kehidupan manusia. Mimpilah yang telah menciptakan peradaban. Mimpilah yang selalu membawa perkembangan zaman. Dan mimpilah yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya. Bermimpilah sebesar mungkin. Because, if you don't dream big, what's the use in dreaming. Have faith in your dream and do whatever you can in your own capacity to realize it.
Believe in one's dream, one day it will be realized...
Dream On!
Wirapati
To Create A New Equlibrium
Tidak perlu dipungkiri kalian semua pasti pernah merasakannya. Pasti ada di satu sisi lubuk hati kalian yang ingin mengatakan, "seandainya waktu itu gw begini.." atau "coba kalo waktu itu gw ngambil kesempatan itu..." dan lain sebagainya. Gw pun pernah mengalaminya, atau mungkin sering, bahkan harus dikatakan hal ini sedang berkecamuk di kepala gw.
...TURN BACK TIME...
Itulah sesuatu yang sangat diinginkan hampir semua orang di dunia ini. Berkhayal jika seandainya dunia ini adalah jam pasir raksasa di mana kita bisa membaliknya untuk mengembalikan waktu yang terbuang. Tapi, itu hanyalah sebuah khayalan. Time is an absolute, unrecoverable thing. Kita tak bisa kembali ke waktu yang kita inginkan.
Jika ditanya lantas apa yang bisa kita lakukan, gw akan menjawab dengan tegas, "lakukan yang dapat kita lakukan terbaik dengan kondisi seperti ini.". Sebab, perlukah kita menyesalinya? Sesuatu yang sudah terjadi tak bisa dipulihkan, walaupun kita berdoa, shalat, berpuasa, nazar dan lain sebagainya kepada Tuhan. Tetapi, Tuhan pasti memberikan kesempatan untuk memperbaikinya. Bagaimana memperbaikinya? Yaitu, seperti yang gw tuliskan di atas, do what best you can do in this condition.
Gw pernah belajar di kelas Prof. Dr. Emil Salim di mata kuliah ESDAL (Ekonomi Sumber Daya Alam dan Lingkungan). Di dalam kelas tersebut, beliau mengungkapkan betapa manusia telah merusak lingkungan hidup dengan keserakahannya, dengan ambisinya. Sehingga, equilibrium (keseimbangan yg optimal di mana Supply dan Demand atau Cost dan Benefit memiliki nilai yang sama) yang terjadi bergeser akibat adanya Social/Environmental Cost yang melebihi Benefit di mana equlibrium tersebut akan menurunkan output perekonomian karena harus dikurangi dengan kompensasi pengrusakan alam. Kemudian, beliau berkata, apa yang harus kita lakukan? Mengembalikannya ke equilibrium lama? Tidak, jawabannya adalah membuat sebuah equilibrium baru yang terbaik dengan kondisi yang terjadi saat ini.
Kita bisa terapkan teori itu di sini. Pengusakan alam tak bisa kita ubah sampai sempurna. Yang harus kita lakukan adalah memanfaatkan yang terbaik dengan kondisi ini dan tidak mengulangi pengrusakan yang sudah terjadi. Nah, dalam hidup manusia, waktu dan kejadian yang sudah terjadi tak bisa dipulihkan. Tak bisa kita memutar kembali waktu yang sudah berjalan. yang bisa kita lakukan, adalah menciptakan equilibrium baru dengan kondisi saat ini.
So, untuk apa disesali? Hiduplah dengan apa yang kau punya skrg! Before think about what you want, appreciate what you have! Create your new Equilibrium!
Smile Eternally,
Wirapati...
P.S.
Jangan lewatkan tulisan berikutnya. Cuz, it's gonna be a special one! Why? Tunggu aja!!
"The Golden Post"
What If You Cannot Recognize Yourselves?
Sepanjang perjalananku ke kampus, di dalam mobillku yang tapenya tidak kunyalakan sama sekali, aku menyetir dengan pikiran yang tidak terhubung ke kemudi yang kugenggam sekuat tenagaku. Di kepalaku hanya ada ribuan flashback yang berkelebat menampilkan segala sesuatu yang telah membuatku seperti ini. Segala sesuatu yang ingin kuhapuskan dari kepalaku, walaupun harus memecahkan kepalaku sendiri dengan menekan pelatuk senjata api dan menembuskan peluru panas ke otakku yang tersakiti. Tanpa sengaja aku melihat wajahku yang terpantul di kaca cermin speedometer dan kudapati wajah penuh kesepian yang diwarnai rona kebencian, kebencian pada temanku, sahabatku, guruku, saudaraku, orang tuaku, gebetanku, dan bahkan diriku sendiri. Tak lagi kudengar deru angin di jalan tol T.B. Simatupang di telingaku. Hanya ada deru penderitaan di dalam kepalaku.
Di depan mading Kanopi yang biasa kudatangi pertama kali ssat kutiba di kampus, biasanya aku tersenyum saat melihat wajah temanku datang ke hadapanku. Kali ini, aku bisa merasakan, pandanganku yang penuh curiga menembus hati temanku, bertanya2 kesakitan apa yang akan dibawanya kepadaku. Aku tidak lagi menyapanya dengan seruan membahana penuh dengan gairah dan semangat. Aku hanya memutar kepalaku, memalingkan wajahku dari pandangannya dengan dingin dan kembali memandang mading Kanopi tanpa membacanya sedikit pun.Bagiku, dihadapanku hanyalah mading kosong tanpa satu pun mengisinya seperti hatiku yang kosong. Sepi sekali rasanya.
Di kelas aku sama sekali diam, di sudut kiri belakang kelas yang jauh dari pandangan siapapun memandang ke jendela luar yang menampakkan taman makara tanpa air mancurnya yang biasa menyembur penuh gairah memberikan kesejukkan bagi yang melihatnya. Seperti kehilangan air mancur makara yang biasa menyejukkan hatiku, aku pun merasakan diriku yang seperti kehilangan sesuatu yang biasa memberikan semangat bagiku, memberikan senyum dan pikiran positif bagiku. Panggilan dosenku yang bertanya padaku mengenai review kuliah minggu lau aku salah artikan sebagai perbuatan kotor yang berusaha mempermalukanku di depan kelas karena tak bisa menjawabnya.
Di kantorku di departemen, seperti biasa aku duduk di kursi yang paling ujung. Tidak ada satupun staffku yang kusapa pada saat mereka masuk. Aku hanya memperhatikan bagaimana mereka masuk kemudian mengalihkan pandanganku kembali kepada kertas kosong yang ada di hadapankum bertindak seolah2 membacanya. Aku tidak lagi memiliki kebijaksanaan. Aku sama sekali tidak metolerir kesalahan. Aku menyampaikan perintah dengan angkuh dan terkadang kasar. Dan aku dengan teganya akan mempermalukan bawahanku yang melakukan kesalahan di depan teman2nya. Saat salah seorang staffku yang bernama Marshall bertanya knapa aku bertindak demikian, dengan tanpa berpikir panjang aku menjambak kerah lehernya dan menghantamkannya ke tembok sambil meneriakkan kata2 umpatan untuk menyuruhnya tidak ikut campur. Aku lebih buruk dari seorang diktator.
Aku menjadi tega dengan temanku. Saat mereka semua memperingatkanku, aku tanpa ragu menyakii mereka. Aku memukul Uchal tepat di wajah karena memegang lenganku untuk mengehntikanku yang sedang berjalan untuk berbicara denganku. Aku membentak Happy yang marah melihatku memukul uchal. Aku mendorong Nabir sampai jatuh karena berusaha menghentikanku menghajar Uchal lebih lanjut. Aku melemparkan Uli dan Rensus yang berusaha meleraiku dan memegangiku. Aku hanya memandangi Icha dan Widi yang menangis melihat kejadian ini dan Shamien yang dengan wajah murka meninggalkan tempat itu, memandang mereka dengan penuh kebencian.
Aku pergi meninggalkan teman2ku yang masih terpana dengan kejadian ini dan berhenti saat Uchal berteriak, "Lo telah berubah!". Sesuatu seakan2 menembus dadaku, merobek hatiku, membuka kepalaku dan menjernihkan otakku. Aku tiba2 melihat diriku yang sangat buruk ini dari dasar hatiku. Aku menyadari betapa aku telah berubah. Hanya karena sebuah masa lalu yang tak bisa aku terima. Hanya karena hal sepele itu aku menyakiti teman2ku. Aku tahu, mereka tak salah. Aku hanya bisa diam dan membiarkan hatiku menjelajahi benakku, berusaha menghidupkan kembali logika dan nalar yang menghangatkan kembali tubuhku. Layaknya es yang mencair karena menemukan kehangatan di tengah hati yang membeku, keringat mulai membasahi tubuhku, dan air mata mengalir di wajahku.
Sekejap aku terbangun dari mimpiku. Tekujur aku di tempat tidurku. Dengan tubuh basah penuh keringat dan air mata menggenangi mataku. Dinginnya AC di kamarku menyelimuti pikiranku yang membeku. Dan sedikit demi sedikit aku sadar, betapa hampa dan menyakitkannya berubah menjadi sesuatu yang tidak kita kenal, sesuatu yang sama sekali bukan diri kita. Aku menyadarinya dengan pikiranku yang jernih dan hatiku yang lapang, betapa aku tidak ingin kehilangan diriku.
=======================
Pemikiran ini dimulai dari mimpi buruk yg gw alami tadi malam. Mimpi itu bener2 membuat gw ketakutan sampai gw terbangun secara tiba2 di tengah malam2 buta dengan tubuh bersimbah keringat dingin padahal AC kamar lg dingin2nya. Mimpi itu mengenai diri gw yang gak gw kenali lagi. Diri gw yg gw rasa sama sekali bukan diri gw padahal berbentuk diri gw. Seperti ada 'orang lain' dalam diri gw.
Semua yang terjadi dalam mimpi itu adalah karena sebuah hal (yg gak perlu gw critain backgroundnya soalnya complicated dan males mengingatnya karena gw jg gak suka backgroundnya), gw merasa seperti hati dan kepala gw tertembus oleh sesuatu yang tajam. Biasanya kita menyebutnya 'shock' atau 'sakit hati', entah yang mana. Setelah mengalami (gw sebut aja) shock tersebut, gw merasa seperti ada yang menguasai pikiran gw, like something 'evil'.
Gw semakin menyadari betapa berharganya perasaan dan hati yang kita miliki. Betapa menyakitkannya jika kita kehilangan diri kita sendiri. Gw semakin mengerti kenapa kita harus mengontrol emosi kita, mengontrol hati kita dan tidak menyerahkan diri kepada kegelapan yang tertinggal dalam diri kita.
Entah bagaimanapun caranya, gw berharap mimpi itu gak menjadi kenyataan. Merasakan sakitnya di dalam mimpi saja sudah membuat gw sulit bernapas. Gimana kalo jadi kenyataan? Well, I have to be strong.
I'll let my heart to be unbreakable!
Smile Eternally,
Wirapati
The Solar Body
Nah, klo di badan gw, namanya Solar Body. Soalnya, gak tau kenapa badan gw lebih anget dari pada badan semua orang dan dalam suhu apapun. Dalam keadaan suhu kamar yang dingin sepeti di perpustakaan departemen IE sekalipun, badan gw tetep anget. Dan karena itulah orang2 yang kedinginan seneng banget nempel ma gw klo di perpus IE. Pas gw pegang tangan dan badan mereka, sumpah dingin banget. Tapi, gw bisa ngerasain klo permukaan badan gw masih anget walopun gw merasa agak kedinginan.
Hmm.. Mungkin karena adrenalin yang gw hasilkan cenderung lebih tinggi dibandingkan orang2 lain sehingga peredaran darah gw yang ke permukaan menjadi tinggi yang menyebarkan panas ke seluruh permukaan tubuh gw. Bisa jadi. Belom tentu tapinya. Gw kan bukan dokter.
Tapi, buat gw ini cukup fenomenal, terlepas dari badan gw yang gemuk. Soalnya temen gw yang gemuk juga pemrukaan badannya menjadi dingin walopun dya gak kedinginan. Sedangkan gw memiliki permukaan yang anget.
Mudah2an aja itu menggambarkan hati gw yang hangat (Cuih!). Hahaha...
Smile Eternally,
Wirapati...
Funny Curhat Session
Yahoo! Messenger Curhat Session:
................
[22:05] punyaoma: lw teh ga beranian ya orangnya?
[22:06] royben_studdard: bukan juga sihh
[22:06] royben_studdard: dulu juga klo nembak mah nembak aja
[22:06] royben_studdard: cuma
[22:06] royben_studdard: kali ini agak special case
[22:07] punyaoma: karena dia lain dari semua cw yang pernah lw pdkt atau bahkan jadian?
[22:08] royben_studdard: maybe yes
[22:08] punyaoma: orang jawa pernah bilang, alon-alon asal kelakon, atau tresno jalaran kulono
[22:09] punyaoma: nyante ajalah
[22:09] royben_studdard: sepaket gw ma lw...
[22:09] punyaoma: orang lebih susah ngelupain sesuatu yang udah jadi kebiasaan
[22:09] punyaoma: 1day, dia bakal ngerasa lw emang special banget dan selalu ada buat dia
[22:09] punyaoma: temen gw pdkt ma cwnya itu 3 tahun
[22:10] punyaoma: eh, ga deng 5 tahunan
[22:10] royben_studdard: astaga!!
[22:10] punyaoma: dan mereka awet banget ampe sekarang
[22:10] royben_studdard: keren1...
[22:10] royben_studdard: ya uda
[22:10] punyaoma: nyante ajalah
[22:10] royben_studdard: gw klo pdkt 10 tahun aja kali ya...
[22:10] royben_studdard: taunya uda nikah dya
[22:10] punyaoma: kelamaan
[22:11] royben_studdard: awet dehh
[22:11] royben_studdard: jomblonya
[22:11] punyaoma: keburu lw tua
[22:12] punyaoma: itu mah lw yang bego ga mau maju2
[22:12] royben_studdard: hahahaha
[22:12] royben_studdard: yg jlas
[22:13] royben_studdard: spakat gw ma lw
[22:13] royben_studdard: sandu lah
[22:13] royben_studdard: santai dulu
......................
Hahaha... Lagi2 gw sepakat ma nih orang. Coba diperhatikan bagian yang gw bold, italic dan underline. Keren parah tuh orang. Kagum banget gw. Bisa aja ya. Apa gw begituan aja ya? Bisa awet kejombloan gw!!
Tapi gw jg ada pengalaman sihh. Sodara gw menikah setelah berpacaran bertahun2 (ada sepuluh tahun kali ya?) dan kyknya bakal awet tuh pernikahannya (amin!). Mgkn emank lamanya PDKT sangat membuat kita saling memahami. Itulah kenapa mereka awet. Tapi, layaknya memanen buah, memanen cinta juga punya musim panen yg tepat. Klo kecepetan masih mentah dan hambar, klo kelamaan busuk. Pandai2lah kita mengaturnya (sotoy lw Roy, jadian aja blm).
Plurking seru juga ya. Nambah temen ngobrol. Salam kenal buat oMa aka Rima dari FHUI 2007. It's nice having cool talk with you! Kapan2 lagi ya!!
Smile Eternally,
Wirapati...
Hmm.. Is it true?
You are Spaghetti with Meatballs |
You are social, but you tend to mostly socialize with those you are already close to. You love to bond with your friends. Sharing time together is very important to you. You are trustworthy and responsible. You like your friends knowing that they can count on you. |
Bukannya gw yg makan tuh spaghetti ya? Koq jadi gw spaghettinya??
You Are a Chocolate Chip Bagel |
You are creative, experimental, and and self-aware. You are a very bohemian person, and you tend to live a strange life. Of all the types, you're the most likely to go for strange food combinations. You tend to have coffee for breakfast. Anything with lots of coffee will do. |
Wew, kinda delish!
You Are a Blueberry Flavored Popsicle |
You are a very unusual person. For you, summer is all about adventure and travel. You are brilliant and bright. Your mind is always sharp and working at full capacity. You seek out new and different experiences. You get bored very easily. You are very creative. Of all of the types, you're the most likely to invent a new popsicle. |
Nicely done! Blueberry is my fave flavor! Mulai kliatan patternnya ya? Koq smuanya 'makanan'??
Smile Eternally,
Wirapati....
What's Inside the Cover
Menurutnya, kita jangan sepenuhnya berpegangan teguh dengan sebuah proverb yang mengatakan “Don’t Judge A Book By Its Cover”. Why? Cuz, in the end, every single of us look at the cover before we try to read it. Pemikiran dasarnya adalah, “Bagaimana isinya mau bagus klo covernya aja uda parah?”. Atau dengan kata lain, jika covernya saja sudah dibuat asal2an, boleh dibilang isinya bisa jadi gak kalah asal2annya.
Gw setuju! Memang, cover adalah sesuatu yang esensial banget untuk memberikan first impression, di mana seseorang akan tertarik untuk menyelami buku itu lebih dalam. Jika diartikan dari sisi manusia, berarti penampilan luar akan memberikan insentif atau disinsentif bagi orang lain untuk mengetahui kita lebih dalam atau berteman atau berpacaran dengan kita.
Akan tetapi, gw juga gak sepenuhnya berpegang teguh pada pemikiran itu. Mungkin bagi gw, selalu menilai covernya merupakan hal yang terlalu kaku dan bisa menyesatkan jika kita gak mau mencoba. Tapi, mungkin bukan itu yang ingin gw bahas.
“Bagaimana jika kita sudah mengetahui isinya?”
Pertanyaan itu akan gw lontarkan kepada kalian. Jika kalian sudah mengetahui isinya, apakah kalian akan tetap melihat covernya? Bagaimana pun juga, jika dianalogikan ke dalam hidup manusia, cover boleh dibilang adalah wajah manusia. Maukah kalian tetap berteman atau berpacaran dengan seseorang yang luar biasa tulus dan baik hati, akan tetapi (no offense) memiliki sesuatu yang tak biasa yang mungkin sult diterima orang lain, seperti keterbatasan fisik atau kegantengan?
Gw teringat masa muda gw dulu (Aduh2, uda tua ya? Gak ah, gak mau dibilang tua, dewasa aja. Haha) seorang teman dekat pernah bertanya ke gw seperti ini:
“Roy, knapa lo suka ma cewe itu sih? Menurut gw sih dari muka, biasa aja. Gak ada spesial2nya.”
Dulu gw gak bisa menjawabnya dengan tegas. Maklum, gw masih sangat muda banget waktu itu dan belum punya pemikiran2 tertentu. Tapi, jika ditanya sekarang, gw akan menjawab dengan tegas:
“If you have seen the beauty inside, why do you have to bother too much about the cover?”
Ya. Itulah jawaban dari gw, Kalo gw emank uda meihat the inner beauty yang membuat gw terkagum2 dengan wanita itu, kenapa gw harus terlalu mengkhawatirkan bungkusnya (fisiknya). Ketahuilah bahwa cover adalah sesuatu yang necessary but not sufficient. The inner beauty is sufficient. Hanya saja, bentuk cover mempengaruhi bagaimana kita menilai inner beauty. Itulah mengapa kita terkadang gak mau memperhatikan orang bercover buruk. Karena kita terpengaruh oleh covernya yang buruk dan mendisinsentif kita uda memahaminya.
I’m not a cover freak person, though I concern about the cover itself. But, once I have seen through the cover and get to see the beauty inside, then realized that it is what I need, what I want, what I love, the cover is just a decoration for me. It is necessary but not enough.
So, why do I have to bother?
Smile Eternally,
Wirapati