What You Want to and What You Have to...

It's been a long time since I begin to dream about it. One year? Or maybe more. Yeah, I kept it for the time beyond your imagination. But, really, maybe I have to walk out from this one. I have to accept that this condition forced me to give in.

Bagaimanakah jika kalian memiliki sebuah keinginan, keinginan yang sangatlah kuat, dapat dikatakan sebagai sebuah impian, dan ternyata, kondisi mendorong kalian untuk meninggalkannya. Pasti menyakitkan bukan? Apalagi jika penantian yang kalian lakukan memakan waktu lama untuk kalian "make a move".

Impian memang menentukan jalan hidup seseorang. Berdasarkan impian itulah selama ini gw bertindak, berpikir dan berbicara. Bahkan, di saat tidur gw memikirkan impian ini. Impian ini menjadi bagian dalam hidup gw dan telah memberikan banyak kebijaksanaan dalam diri gw.

Tapi, gw pun harus sadar. Seperti apa yang telah gw diskusikan selama ini dengan partner gw, The Dusk, sebuah impian terkadang harus menghadapi kenyataan di mana impian tersebut tidak tercapai. Ada sebuah energi yang mungkin tidak bisa dibelokkan seperti Sinar Gamma dan bersifat kebalikan dari gravitasi, yaitu permainan nasib yang mungkin akan menjauhkan mimpi itu dari diri kita. Ya, terkadang nasib tak bisa digerakkan seperti radio kontrol tanpa baterai di remotenya, sehingga sekeras apapun kita berusaha memijit tombolnya, radio kontrol itu takkan bergerak seperti yang kita mau.

Hanya dua hal yang dapat kita lakukan pada saat seperti ini. Berjiwa besar dan memandang ke depan. Berjiwa besar akan membuat kalian tidak kecewa pada apa yang terjadi pada diri kalian. Berpikirlah positif bahwa kita sudah berusaha, hanya saja ada energi absolut sebesar 0,1% yang memgang peranan penting dalam hidup kita yang mengubah segalanya. Jangan biarkan kegagalan ini menguasai pikiran kita terlalu lama.

Memandang ke depan membiarkan kalian untuk terus berjalan walaupun badai menerpa kalian. Walaupun impian kalian tidak tercapai, tidak berarti petualangan kalian berakhir begitu saja. Kalian masih dapat melakukan sesuatu yang lain untuk menggantikan mimpi kalian, sesuatu yang tidak kalah substansial dibandingkan mimpi kalian tersebut. Selalu ada yang bisa kalian lakukan. Kalian hanya perlu menyadarinya.

Well, walaupun gw berkata 'kalian' semenjak tadi, sebenarnya kata-kata tersebut lebih pantas ditujukan kepada gw sendiri. Ya. Gw harus meninggalkan impian gw itu. Gw harus berhati besar bahwa permainan nasib telah membimbing gw untuk meninggalkan impian itu. Gw harus terus memandang ke depan, mencari jawaban atas keputusan yang nasib berikan pada gw. Gw harus menciptakan equilibrium baru untuk diri gw dan lingkungan gw yang terkait.Pasti ada yang bisa gw lakukan.

Have no fear for giving in. Yeah, that's what I'll do. I will accept my failure. I have no fear to giving it over. Yet, my passion will never die.

Beberapa dari kalian tahu mengenai mimpi tersebut, beberapa lainnya tidak tahu. Ya. Gw memang menyimpannya hanya kepada segelintir orang saja di sekitar gw. Gw sangat berterima kasih kepada semua yang telah mendukung gw selama ini, memberikan semangat dan dorongan. Tetapi, gw harus menerima kenyataan ini. Gw ingat perkataan seorang dosen yang membuat gw memutuskan pilihan ini:

"Sometimes, we need to leave what we WANT for a while, before we complete what we HAVE to do"

Gw akan mencari jawabannya, equilibrium baru atas kehidupan gw, atas mimpi-mimpi gw. And for those who make me stand up until now, please support me again once again, and again, and again. Thank you very much for everything.

0 Comments: