Smiles Like How Others Smile

Jika aku berdiri di keramaian ini, aku bisa melihat orang-orang lalu-lalang, terenyuh oleh kesibukannya masing-masing. Sibuk atau tidak, aku bisa melihat rona bahagia di wajah mereka, senyum tulus yang tersungging di wajah mereka, saat mereka berjalan, bercengkrama, berlari, bekerja. Betapa nikmatnya jika melihat mereka semua melakukannya.

Tetapi, bagaimana dengan diriku?

Ya. Aku memang sangat menyukai tertawa dan tersenyum. Aku menjadikan mereka sebagai hobiku. Orang jarang melihatku memiliki wajah lain selain itu. Tetapi, aku merasa, bahwa senyumku ini belum seperti mereka semua.

Tampaknya banyak dari mereka semua yang dapat tersenyum, karena mereka telah memperoleh apa yang mereka butuhkan, apa yang mereka inginkan, apa yang mereka impikan. Sedangkan aku? Aku masih jauh dari mimpi-mimpiku. Apakah ini salahku sendiri yang bermimpi terlalu jauh? Apakah aku bermimpi terlalu besar?

Aku tidak akan berpikir demikian. Tuhan menganugerahi manusia dengan mimpi-mimpi adalah agar mereka semua bermimpi dan membangun kehidupannya seperti yang dia inginkan. Ya, aku tidak salah. Aku akan terus bermimpi seperti ini, mimpi yang besar dan mungkin sangat jauh, tetapi aku percaya dapat dicapai.

Aku hanya belum sampai pada akhir perjalananku. Aku percaya di ujung jalan ini, akan kuperoleh mimpi-mimpiku, dan saat kutoleh ke belakang, mengenang betapa pahitnya usaha yang mungkin telah aku lakukan, semua akan terasa manis. Kopi sepahit apapun akan manis pada akhirnya, seiring dengan semakin banyak yang kita seruput.

Itulah hidup kawan. Aku hanya ingin tersenyum seperti mereka semua, karena mimpi-mimpi yang telah dicapai. Aku percaya, suatu hari nanti aku akan tiba di akhir perjalanan ini dan mengistirahatkan tubuh lelahku sambil mengenang perjalanan hidupku.

Aku takkan berhenti di sini,
Wirapati

0 Comments: