The World and The Smallest Being Called Human


Dunia ini besar ya?

Hal itulah yang terpikirkan saat aku masih kecil dan mempelajari geografi dari guru SD-ku. Aku hanya memandangi sebuah peta atlas besar di belakang ruang kelasku dan memandangi kumpulan karbon, hidrogen, oksigen dan bahan-bahan lainnya yang membentuk pulau-pulau dan lautan.

Sejak kecil aku bermimpi untuk mengubah dunia. Ya. Impian sederhana dari setiap anak kecil di dunia ini. Sebab, pada saat itu, semua hanyalah hitam dan putih bagi kami. Sehingga, kami selalu bermimpi untuk mengubah segala yang hitam menjadi putih.

Seiring dengan berjalannya waktu, aku menyadari satu hal yang menjadi beban pikiranku selama ini: Bagaimana caranya mengubah dunia? Kemudian aku berpikir keras. Mengubah bentuk pulaunya? Mengubah kota-kota yang terdapat di dalamnya? Mengubah komposisi dari udara dan air, serta tanah di bumi ini? Aku menolak semua jawaban itu.

Hingga akhirnya aku menuju kepada sebuah kesimpulan, yaitu adalah mengubah unit terkecil pembentuk dunia ini, bukan bakteri atau virus, tetapi Manusia. Manusia adalah individu-individu yang bergerak berdasarkan logika dan kemauannya sendiri. Hidup, berkembang dan berevolusi seiring dengan berjalannya waktu. Membangun peradaban dan pada akhirnya menghancurkannya sendiri. Ya. Unit-unit terkecil yang diakumulasikan sebesar 6 miliar dan membentuk sebuah komunitas besar, yang selama ini kita sebut sebagai DUNIA.

Manusialah yang menyebabkan segala yang terjadi di dunia ini. Kerusakan alam, Perang, Kehancuran Peradaban, serta hal-hal positif seperti Pembangunan, Kemajuan Teknologi, dan sebagainya. Manusia adalah arsitek dunia ini. Karena itulah, mengubah dunia berarti mengubah manusianya terlebih dahulu.

Lebih dari itu, kawan. Sadarkan bahwa kita sendiri adalah manusia? Kita adalah manusia, salah satu arsitek dunia ini, sekecil apapun peran kita, kitalah yang membentuk dunia ini.

Jika benar keinginan kita adalah mengubah dunia ini. ubahlah diri kita sendiri. Ubahlah diri kita sendiri menjadi perubahan yang ingin kita lihat pada dunia ini. Mulailah dari unit terkecil, yaitu manusia, yaitu diri kita sendiri, sebelum mengubah orang lain, sebelum mengubah dunia ini.

Lihatlah dunia dalam diri kita. Ubahlah dunia tersebut dan jadikanlah perubahan tersebut diri kita sendiri. Dunia takkan berubah sebelum kita sendiri mengubah diri. Ingatlah, bahwa sekecil apapun kita di dunia ini, kita tetaplah salah satu dari arsitek dunia.

Jangan sangkut pautkan pada kedudukan dan kekuasaan. Ubahlah duniamu, karena kamulah arsiteknya!

Teruslah Berdiri!
Wirapati

0 Comments: