Good work, and Nice Try!

Rabu, 21 Mei 2008, Cedera Lutut...

Hari ini pertama kalinya gw menyetir dengan kaki yang cedera, Luar biasa sekali. Lutut kanan gw entah kenapa tiba2 sakit banget sampe2 harus dibebat. Setiap kali menekuk kaki, lutut gw langsung berteriak minta ampun. Hasilnya, gw menyetir dengan penuh penderitaan khususnya waktu gw mau ganti nginjek gas ke nginjek rem (soalnya harus nekuk kaki dulu sesaat).

Gw juga cukup menderita saat gw harus rapat dengan teman2 gw dalam tim bidding Economix karena gw gak bisa duduk bersila. Alhasil, gw duduk ngakang menantang. Topik rapat hari ini sangat penting. Setidaknya belum keluar jawabannya saat ini selain kita satu suara.

Di pagi hari saat gw berangkat ke kampus, gw sempat mengisi bensin terlebih dahulu. Ingatlah gw akan penjatahan yang mulai diberlakukan sejak 15 Mei 2008 lalu. Setiap mobil premium hanya boleh membeli Rp75.000,- dalam setiap pembelian.

Lalu, muncullah sebuah pemikiran di kepala gw...

Sia-sia!

Sekarang, marilah kita cermati satu hal. Penjatahan yang terjadi hanyalah penjatahan tiap pembelian, bukan per hari. Lalu apa gunanya?

Sekarang, jika kondisinya seperti itu, kita tetap dapat mengkonsumsi dalam jumlah besar. Gw uda sering dengar mengenai orang2 yang membeli BBM lebih dari Rp100.000,- dengan bolak-balik masuk SPBU yag sama. Bahkan ada juga yang rela mengisi bensin di SPBU yang berbeda-beda demi mengisi lebih dari nilai jatah.

Mari kita lihat implikasinya.

Dalam sehari, setiap orang punya dua pilihan. Berkali-kali datang ke SPBU yang sama. Atau beli di SPBU yang berbeda-beda. Pada akhirnya, konsumsinya tidak berkurang.

Nah, sekarang bayangkan jika dalam beberapa hari ini, tepatnya di tanggal 1 Juni, akan ada kenaikan harga BBM sebesar 30%. JIka masyarakat tidak membeli bensin pada hari terakhir, jelas mereka akan mengalami kerugian berdasarkan biaya kesempatan. Mereka harus membayar lebih mahal esok harinya.

Oeh karena itu, mereka akan memenuhi kendaraan bermotor mereka, atau mengkonsumsi BBM sebanyak2nya, selama masih bisa.

Bayangkan, karena pembatasan pembelian, mereka harus beli di SPBU yang berbeda2 atau bolak-balik di SPBU yang sama. Hal ini jelas memperburuk konsumsi masyarakat. Masyarakat akan meningkatkan konsumsinya, dan lebih buruk lagi, konsumsinya dilakukan di SPBU-SPBU yang berbeda. Sehingga, stok yang berkurang akan terjadi secara sporadis.

Kebijakan pembatasan yang dilakukan sebelum kenaikan BBM malah memperburuk konsumsi masyarakat. Jadi, secara umum, selain pembatasan adalah usaha yang sia-sia karena masyarakat masih memiliki strategi2 tertentu, bahkan pembatasan ini akan lebih membuat masyarakat menjadi konsumtif terutama menjelang kenaikan BBM.

Beri applause kepada pemerintah yang dengan cerdas mengambil momentum yang tepat untuk bertindak. Good job, and Nice try, for making it worsen!

Better luck next time!

Smile Eternally,
Wirapati..

0 Comments: