The Glass in Our Heart







Hati itu seperti gelas kawan, menampung segala perasaan kita, tetapi akan tumpah jika kita terlalu banyak menyimpannya.

Hati itu seperti gelas kawan, tidak hanya menampung satu cairan saja, tetapi dapat menampung cairan perasaan sahabat-sahabat kita.

Hati itu seperti gelas kawan, masukkanlah segala amarah dan emosimu, dan kau akan merasakan betapa gelas hatimu menjadi begitu panas.

Hati itu seperti gelas kawan, simpanlah segala kesedihan dan tangismu, maka kau akan menyentuh rasa dingin yang menusuk pada gelas hatimu.

Hati itu seperti gelas kawan, sangat padat dan kokoh, tetapi dapat hancur berkeping-keping.

Hati itu seperti gelas kawan, saat dia pecah berkeping-keping, terkadang ada baiknya dibiarkan, daripada kita terluka saat mencoba memperbaikinya.

Hati itu laksana gelas. Hanya mereka yang memiliki yang berhati besar, yang mampu menampung segala ledakan perasaan yang berkecamuk. Hanya mereka yang berhati lapang, yang mampu menerima keluh kesah serta kebahagiaan kawannya. Hanya mereka yang berhati keras, yang mampu menahan panas dan dinginnya letupan emosi dalam jiwa. Hanya mereka yang berhati kokoh, yang tidak mudah patah hati.

Tetapi hanya mereka yang berjiwa besar, yang rela menyatukan kembali pecahan hatinya, seberapa terluka dan sakitnya dirinya, saat memperbaikinya.

Wirapati

3 Comments:

Winta said...

kok dapet jeleknya doang ya ekonom? hahahaha.. dimaki2 mulu..

Winta said...

zzzzzzzzzzzzzzzzzz.. gw salah komen gan! hehehhe..

Bagus Arya Wirapati said...

nyehehehe. DODOOOOLLLL...