Hai kawan!! Tak terasa sudah satu tahun blog ini kubentuk dan telah banyak yang kuceritakan kepada kalian. Kali ini aku merayakan POSTING KE-100 DARI PERKAMEN SANG PEMIMPI!!!
Let us look back for a while to the past this time.
Sudah 21 tahun aku hidup dengan segala mimpi-mimpiku. Jika kita lihat ke belakang, betapa bersyukurnya aku dengan segala keberhasilan dan kegagalan yang telah aku peroleh, karena saat berkat semua itu, aku berdiri di sini saat ini.
Lima tahun yang lalu adalah masa-masa di mana aku memutuskan untuk mengikuti kelas akselerasi, yang cukup dihindari oleh sebagian besar siswa SMA saat itu, karena dikatakan mengurangi kenikmatan masa muda kita. Dengan susah payah, usaha di sana-sini, aku berhasil melalui kelas akselerasi tersebut hingga lulus, walau beberapa kali terancam terdegradasi dari kelas ini karena nilaiku yang cukup pas-pasan. Tidak seperti yang dikatakan orang-orang, bahwa kelas ini mengurangi kenikmatan masa muda, ternyata kelas ini memaksimalkan kesenangan masa mudaku. Aku belajar banyak tentang persahabatan. kelasku yang hanya berjumlah 12 orang ini membuatku paham akan arti persahabatan. Karena kami tidak mau terpisah satu sama lain, kami berusaha sebisa mungkin untuk tetap saling mendukung dan dengan segala cara meningkatkan nilai teman-teman kami. Kami berusaha untuk saling mengisi satu sama lain, dalam kelebihan dan kelemahan masing-masing, dan kami berhasil menjadi kelas akselerasi pertama di Labschool Kebayoran yang tidak satupun muridnya terdegradasi.
Lulus dari SMA yang cukup singkat itu, aku berhasil lolos SPMB dan menjadi mahasiswa Ilmu Ekonomi FEUI. Di sinilah terjaid banyak sekali FATED ENCOUNTERS. Aku bertemu dengan sahabat-sahabat baru, orang-orang yang berjuang bersamaku semenjak aku masih mahasiswa baru, baik dalam akademis maupun dalam organisasi. Sekali lagi, aku memasuki sebuah lingkungan yang kecil seperti waktu SMA, karena Ilmu Ekonomi dibandingkan jurusan lain yang berjumlah 400 orang di FEUI, kami hanya berjumlah 70 orang saja, Itulah mengapa kami lebih solid dibandingkan jurusan lain.
Aku terutama bersyukur karena mereka semua adalah partner kerjaku dalam organisasi yang sangat dapat diandalkan. Saat aku menjadi Project Officer (PO) dari sebuah internasional conference yang bernama Economix, aku sejak awal telah mengajak mereka menjadi timku. Aku menjadikan Economix sebagai simulasiku untuk bekerja bersama mereka semua di masa depan, mungkin di kabinet nantinya (Amin!). Dan aku sangat menikmatinya! Mereka semua orang-orang yang hebat. Orang-orang yang berdedikasi tinggi terhadap pekerjaannya dan merekalah yang menunjukkan kepadaku tentang arti dari kepemimpinan. Aku tak pernah menyesal bertemu dengan orang-orang sehebat ini. In fact, aku bahkan bersyukur telah masuk kelas akselerasi di mana aku berhasil menjadi bagian dari IE 2006, sehingga aku dapat bertemu dan bersahabat dengan mereka. Jika dulu aku memutuskan untuk tidak masuk kelas akselerasi, mungkin aku sama sekali tidak lolos SPMB dan terjebak entah di universitas mana, tanpa berkesempatan untuk bertemu dengan orang-orang hebat ini.
Aku juga pernah mengalami kegagalan. Aku gagal menjadi asisten dosen di kampusku hanya karena IPK-ku yang kurang 0,05 padahal aku lulus semua mata kuliah tanpa mengulang dan mencuci nilai. Hal ini menjadi kekecewaan tersendiri bagi diriku yang tidak pernah mempedulikan IPK dan menyesal mengapa IPK-ku bahkan tidak cukup untuk membuatku menjadi asdos yang sangat kuinginkan. Aku sempat kesal dan menyimpan dendam pada diriku sendiri, tetapi tak disangka ternyata Tuhan berkehendak lain terhadap hidupku.
Saat itulah aku bertemu dengan Prof. Suahasil Nazara, Ketua Departemen IE yang baru yang kemudian menjadi pembimbing skripsiku. Di antara semua orang yang mentertawakan topik skripsiku yang dianggap absurd, ternyata hanya beliaulah yang mempercayaiku dan dengan semangat membimbingku. Dengan segala kesibukanku sebagai Sekretaris Umum HMJ, Kanopi FEUI, aku terus mendapat dukungan dari Prof. Suahasil dan terus mengembangkan topik skripsiku. Walaupun dalam perjalanannya, aku sempat ditertawakan oleh Prof. Ali Wardhana mengenai topikku, aku terus percaya dengan Prof. Suahasil, dan akhirnya, aku berhasil menyelesaikan skripsi ini.
Kalian tahu di mana titik terangnya kawan? Dengan tidak diterimanya aku menjadi asisten dosen, ternyata aku dapat mengerjakan skripsiku dengan lebih fokus. Aku dapat dengan mudah membagi waktuku antara organisasi dan skripsi dan menyelesaikan skripsiku hanya dalam sat bulan saja. Alhasil, aku lulus lebih cepat, hal yang sedikit kusesali karena harus kehilangan kampus tercinta lebih cepat, tetapi sangat banyak kusyukuri karena aku telah membuktikan beberapa hal. Aku sangat senang. Bahkan di saat-saat akhir pembuatan skripsiku, aku diperintahkan oleh Prof. Suahasil untuk membuat essay mengenai skripsiku. Aku pun membuat essay seperti yang diperintahkan dan pada saat kuberikan kepada Prof. Suahasil, beliau berkata bahwa kami, Prof. Suahasil dan aku, akan bekerja bersama untuk mengembangkan essay ini dengan aku sebagai first author, untuk kemudian dipublish di jurnal internasional.
Aku sangat senang. Kegagalanku untuk menjadi asdos membawaku ke tempat ini. Aku mengikuti kepercayaanku semenjak mahasiswa baru untuk membuat topik skripsi ini, yang banyak ditertawakan orang, dengan memanfaatkan kegagalanku menjadi asdos sebagai waktu luang untuk menyelesaikan skripsi ini. Dan sekarang aku memiliki kesempatan untuk menyebarkan ideku kepada orang banyak. Memang belum tentu berhasil, tetapi aku percaya dengan bimbingan Prof. Suahasil, aku memiliki kesempatan, sekecil apapun. Aku percaya bahwa ini adalah kesempatanku, mungkin yang terakhir. Mungkin inilah hikmah kegagalanku menjadi asdos.
Aku akan memperjuangkan hal ini, demi semua mimpi-mimpiku. Aku akan kembali pada diriku yang dulu, Seorang pemimpi yang berjuang semata-mata demi mimpi. Aku akan mengerahkan seluruh energiku untuk hal ini selama 1,5 tahun ke depan. Aku tidak tahu akan berhasil atau tidak, tapi it is worth trying for, in fact dying for.
Now, in this golden post of 100th post, I announce that I have returned to the me in the past, a dreamer who chase dream to the fullest. i hope that all of you would support me 'til the end. Cuz, I can be strong that's thanks to all of you. I never forget the very reason why am I standing, yes, I never forget. I hope that in the end of this road, I'll find her.
DREAM ON!
Wirapati