Analogi Memancing dan Cinta

Ini adalah posting kedua gw yang membahas MEMANCING sebagai analogi. Dulu, di blog bersama gw, gw sempat menuliskan analogi memancing dan kehidupan yang bisa dibaca di sini. Saat ini, gw mau menganalogikan cinta dengan memancing.

Sekali lagi akan gw informasikan seperti apakah memancing yang akan menjadi basis pemikiran gw.

Memancing itu adalah melemparkan sebuah umpan yang ditempelkan pada sebuah kail untuk kemudian dimakan oleh ikan dan digaet oleh sang pemancing. Pemancing akan menyiapkan umpan terbaiknya yang bisa dibuatnya pada saat itu. Kemudian melemparkannya ke kolam dan menanti datangnya ikan. Ikan yang berseliweran ke sana kemari akan melihat adanya umpan dan bereaksi terhadapnya. Berikut ini adalah 5 kondisi yang akan terjadi:
1. Si Ikan tidak menggubris
2. Si Ikan hanya menyenggol
3. Si Ikan mencicipi tapi kemudian meninggalkannya
4. Si Ikan makan dengan lahap dan pemancing tidak menyadarinya
5. Si Ikan makan dengan lahap dan berhasil digaet oleh pemancing

Mari kita bahas kondisi tersebut jika dikaitkan dengan cinta. Gw mengibaratkan Si Pemancing sebagai PRIA (berlaku sebaliknya) dan umpan sebagai DAYA TARIKnya (semua daya tarik, gak cuma gantenk/cantik doan) dan Si Ikan sebagai WANITA (berlaku sebaliknya juga).

Kondisi pertama adalah ternyata wanita sama sekali tidak menyukai sang pria karena ternyata daya tarik si pria tidak menarik si wanita. Hal ini bisa jadi karena pemancing menyiapkan umpannya asal2an (misal nyampur sambel di dalem umpan) ato di dunia nyata adalah si pria tidak berdandan dengan baik atau behave dengan baik. Masih banyak faktor lain seperti ikannya gak nafsu makan ato boleh juga dibilang si wanita lagi gak mau pacaran karena takut kegaet dan abis dimakan kyk temen2nya. Hal ini paling sering berlaku terhadap JOMBLO SEJAK LAHIR.

Kondisi kedua adalah ternyata si wanita cukup tertarik dengan adanya pria itu dan berusah mendekatinya untuk memeriksanya lebih lanjut. Tapi, ternyata eh ternyata, jauh di mata, dekat di mulut, maksudnya jauhnya menarik mata tapi deketnya mendorong mulut (untuk muntah). Sehingga, tanpa mencicipinya di ikan langsung ngabur aja hanya dengan meninggalkan getaran pada pelampung milik pemancing yang memberikan harapan bagi si pria bahwa bisa aja si wanita menyukainya.

Kondisi ketiga adalah ternyata dari luar si wanita suka ma si pria, entah gantek, entah lucu, berbehave dengan baik, dll, tapi ternyata pas dicicipin rasanya kayak septitank. Ini sama aja kayak si wanita sudah mulai mengidolakan si pria tapi ternyata ketauan deh jorok2 ato sampah2nya di pria. Jadinya abis nyicipin (yang di mata si pria pelampung naik turun dengan luar biasa dan memberikan harapan yang besar) si wania langsung ngabur tanpa sempet kegaet.

Kondisi keempat adalah "CINTA TAK BERBALAS". Si wanita suka luar dalem dan uda ampe kesengsem parah ma tuh pria, tapi ternyata si pemancing tidak menyadarinya dan tidak merespon apa2 terhadap pelampung yang bergetar hebat karena umpan dimakan bulat-bulat ampe kailnya aja mo ditelen. Ternyata si prialah yang tidak menyadarinya dan pada akhirnya si wanita pun tidak jatuh ke tangan si pria. Hal ini juga dapat di interpretasikan sebagai si pria masih ragu apakah benar si wanita menyukainya dan tidak dengan segera menembaknya sampe si wanita bosen. A very general case and a very general reason of BORN AS SINGLE.

Kondisi kelima adalah Happy Ending. 22nya sama sadar dan pada akhirnya keduanya menyatu dan jadilah sepasang pria dan wanita. Tapi, bukan berarti pacarannya bisa langgeng terus. Cuz, bisa aja pas ditarik benangnya putus pertanda bahwa 22nya gak cocok dan mengakhiri hubungannya. Jika si pria bisa memaintain tarikannya dengan baik, pasti benangnya gak putus.

Yah, klo kronologis cinta dilihat dari analogi memancing, ya begitu deh jadinya. Bisa indah, bisa mengecewakan dan bisa bermacam2 kejadiannya.

Begitulah interpretasi memancing dari sudut percintaan. Sekali lagi gw mengatakan bahwa segala sesuatu di dunia ini bisa kita interpretasikan dari sisi lain.

So, open up your mind!

Smile Eternally,

Wirapati...

3 Comments:

Kautsar Nurahmad said...

luar biasa..

setuju gw!!!

Martha-Happy said...

nah kalo lo mengalami yang mana roy?
kalo gw sebagai kasus si ikan, gw nomor 4.si pemancing(pria)lempar umpan juga gak sengaja, emang gw aja yang sebagai ikan pengen banget ditangkep sama dya, eh pas dya liat ikan nya cuma ikan sapu-sapu (gw) langsung deh tuh pemancing kabur, males juga ngambilnya, hiks..hiks..

Bagus Arya Wirapati said...

Klo kata samin... Kasus lw tuh nomer 6 hep. Niatnya mancing ikan kakap, dptnya ikan lele.. Hahahahaha.. Gak gitu juga sihh hep..