Musyawarah Mahasiswa IE Tahun 2008

Rabu, 12 Maret 2008, Hari yang luar biasa..

Hari ini gw mulai seperti biasa. Bangun pagi, mandi dan makan pagi, kemudian setor pagi ke bankloset, ganti baju dan kemudian mengendarai mobil twin cam putih gw ke kampus perjuangan fakultas keuangan (ekonomi sehh sebetulnya, tapi biar ada rhyme lahh..) dengan ditemani musik dari band kesayangan gw Bijih Petir alias 'Lightning Seeds'.

Hanya saja hari ini hari yang spesial. Kakak gw, Kak Dhani, yang kerap kali dipanggil Gorie oleh teman2nya yang tak pernah gw pahami apa maksudnya berulang tahun. Sekali-sekali pengen juga ngasih ucapan ulang tahun yang agak spesial. Akhirnya gw telepon aja pake HPnya Shamien. Dialog gw mulai dengan memanggilnya Boss Gorie, panggilan doi slama masih di FEUI dolo. Langsung aja to the point gw ucapin happy birthday buat doi. Si kakak berterima kasih dan bertanya siapa ini yang ngucapin. Sambil menahan-nahan keinginan untuk berkata sejujurnya, dengan segera gw ungkap siapa diri gw. Gak seru ya? Gapapa sihh.. Yang penting oke.

Seelah menjalani perkuliahan, himpunan mahasiswa jurusan Kajian Ekonomi dan Pembangunan Indonesia yang kalo disingkat jadi KANOPI FEUI (Lohh mana FEUInya? Lu taulahh..) mengadakan musyawarah mahasiswa IE yang membahas AD/ART KANOPI. Well, seinget gw, waktu gw dulu jadi presidium sidang, musma gak serame ini. Bukan rame orangnya, rame debatnya. Ini semua gara2 topik yang gw ajukan. Dasar provokator!

Gila! Sidang Anggaran Dasar (AD) baru aja dimulai. Baru dibacain satu pasal. Gw langsung memulai perdebatan. Gw mengajukan perubahan nama KANOPI karena berbagai macam alasan. Sangat kontroversial. Bukannya gw cari gara2 baru mulai langsung bikin ribut begitu. Bukan salah gw juga. Secara pasal tentang nama KANOPI adanya di awal2. Terpaksa gw angkat di awal2 juga topiknya. Masak gw ngomongin tentang ganti nama KANOPI pas lagi pasalnya tentang Kewajiban Ketua Umum. Mau ganti nama ketua umum apa?

Sebenarnya apa sih yang mendasari keinginan gw untuk mengganti nama KANOPI? No hard feelingas for the founding fathers, really. Bukan sekedar keren-kerenan. Gw gak butuh keren-kernan kalo dalemnya busuk (didn't mean that KANOPI is busuk now ya..).

Buat gw nama adalah positioning sebuah organisasi. Nama dari sebuah organisasi akan menunjukkan posisi sebuah organisasi di masyarakat. KANOPI adalah sebuah organisasi yang anggotanya terdiri dari mahasiswa jurusan Ilmu Ekonomi (IE). Dengan nama Kajian Ekonomi dan Pembangunan Indonesia, bukankah nama tersebut tidak menggambarkan sebuah organisasi yang merupakan Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ)? Nama tersebut, jika yang membacanya adalah orang awam, seakan menggambarkan bahwa organisasi ini merupakan organisasi dari sekumpulan mahasiswa yang ingin mengkaji perekonomian Indonesia, terlepas dia anak IE ato anak Manajemen ato Akuntansi. Padahal, KANOPI seharusnya organisasi yang hanya terdiri dari mahasiswa IE saja.

Gw setuju dengan pemikiran bahwa founding fathers KANOPI membuat nama KANOPI dengan tidak sembarangan dan dengan filosofi yang luar biasa pula. Tapi, perlu dipikirkan bahwa dahulu saat KANOPI pertama berdiri, KANOPI belumlah menjadi himpunan mahasiswa jurusan, hanya sekumpulan mahasiswa yang senang berdiskusi mengenai ekonomi dan pembangunan Indonesia. Tapi, seiring dengan berjalannya waktu, KANOPI telah berubah menjadi himpunan mahasiswa jurusan. Sudah sepantasnya kita juga mengganti nama KANOPI sebagai HMJ.

Gw bukannya gak setuju dengan filosofi kajian, malah gw setuju banget kalo kajian ini menjadi kegiatan HMJ IE karena ilmu ekonomi adalah untuk mengkaji. Gw gak berniat mengubah filosofi KANOPI dengan mengganti nama. Gw hanya ingin menambahkan unsur HMJ dalam nama KANOPI dengan tetap mempertahankan unsur kajian. Branding itu sangat diperlukan. Setidaknya itu menurut pendapat gw.

Pada akhirnya.. Nama KANOPI tidak jadi diubah. Setidaknya untuk saat ini.

Kembali lagi ke musma. Musma ini cukup ramai dengan pendapat. Tampak perdebatan mengenai nama KANOPI memberikan stimulan dan adrenalin kepada mahasiswa IE yang loyo2 kalo masalah beginian tapi semangat kalo masalah makan. Pemanasan yang dilakukan pada perdebatan awal membuat suasana musma semakin ramai. Conclusionnya, musma hari ini luar biasa. Sayang tidak banyak mahasiswa IE yang datang. Untuk mahasiswa FE, hal seperti musma yang kosong sangatlah wajar. Memang FE adalah fakultas di mana kebanyakan mahasiswanya tidak peduli dengan politik (No Hard Feelings!!). Walopun musma gak sepenuhnya politik sehh. Tapi gw masih memikirkan sampai sekarang, apa yang harus dilakukan untuk membuat musma dipenuhi dengan mahasiswa IE yang memperjuangkan pendapatnya. Bahkan insetif snack yang biasanya ampuh buat anak IE gak mempan dalam hal ini.

Setidaknya banyak pelajaran yang gw peroleh untuk hari ini. Bahwa gw masih harus banyak belajar. Masih banyak pertanyaan yang masih belum gw pecahkan. Dan gw harap someday akan ada jawabannya.

Smile Eternally,
Wirapati..

0 Comments: