Bila kuseka air mataku
Dan kulayangkan pandanganku
Aku bisa melihat mimpi-mimpiku
Jauh di ujung cakrawala tanpa batas
Kutegakkan badanku
Kulangkahkan kakiku
Aku bisa menjalani hidupku
Walau hanya selangkah mendekatinya
Kuangkat lenganku
Kugapai dengan tanganku
Aku bisa merasakan harapanku
Dapat meraih tujuan dan cita-citaku
Itulah aku
Aku hidup karena mimpiku
Aku takkan mati demi mimpiku
Aku akan hidup bersama mimpiku
Kugapai, kuraih, Kurentangkan tanganku
Walau hanya selangkah lebih dekat pada mimpiku
Kujalani hidupku
Dengan berbekalkan segenggam mimpi,
Aku melangkah di jalan yang aku percayai.
Perkamen Sang Pemimpi, 27 Desember 2009.
Hanya sebuah gejolak perasaan saat sedang mengerjakan tugas akhir kuliah S1-nya.
0 Comments:
Post a Comment